KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat salah satu faktor pendorong pertumbuhan laba bank tahun ini adalah efisiensi.

Aslan Lubis, Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK bilang perolehan laba bank tahun ini didorong oleh efisiensi yang membaik.

"Dilihat dari rasio BOPO (biaya operasional pendapatan operasional) yang semakin turun," kata Aslan kepada kontan.co.id, Rabu (27/12).

OJK mencatat laba bersih perbankan tumbuh cukup tinggi pada Oktober 2017. Hal ini terungkap dalam statistik perbankan Indonesia yang keluar pada pekan ini

Dalam statistik tersebut, tercatat laba industri perbankan sampai Oktober 2017 Rp 111 triliun atau naik 16,84% secara tahunan atau year on year (yoy).

Kenaikan laba ini didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 4,59% yoy menjadi Rp 296 triliun. Kemudian biaya operasional selain bunga turun 1,41% yoy menjadi Rp 349 triliun.

Pendapatan bunga bersih ini disumbang oleh mayoritas dari pertumbuhan kredit sebesar 8,19% yoy menjadi Rp 4560 triliun.

Pertumbuhan kredit ini disumbang mayoritas oleh kredit konsumsi 10,24% yoy. Disusul modal kerja 8,44% yoy dan terakhir kredit investasi yang tumbuh paling buncit 5,39% yoy.

Dari sisi kualitas kredit per Oktober 2017 NPL perbankan 2,96% atau turun 25bps secara yoy. Pencadangan bank tercatat masih naik 11,35% yoy menjadi Rp 157 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto