JAKARTA. Saat emiten tambang lain masih membukukan penurunan laba bersih, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) justru mencetak kenaikan laba sepanjang tahun lalu. Laba bersih emiten batubara pelat merah itu naik 11% year on year (yoy) menjadi Rp 2,04 triliun. Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA mengatakan, capaian kinerja keuangan itu karena adanya kontribusi dari langkah strategis PTBA untuk mendorong efisiensi. Biaya produksi perseroan pada tahun lalu tercatat sebesar Rp 394.866 per ton atau lebih rendah 10% dibandingkan tahun 2014. "Efisiensi biaya itu juga dilakukan dengan memperpendek jarak angkut di lokasi tambang dan menurunkan angka nisbah kupas," ujar Joko dalam keterangan resmi, Rabu (2/3). Ia mengatakan, perseroan juga menggunakan tenaga listrik yang dihasilkan oleh PLTU milik sendiri sehingga biayanya lebih murah.
Efisiensi, laba bersih PTBA naik 11%
JAKARTA. Saat emiten tambang lain masih membukukan penurunan laba bersih, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) justru mencetak kenaikan laba sepanjang tahun lalu. Laba bersih emiten batubara pelat merah itu naik 11% year on year (yoy) menjadi Rp 2,04 triliun. Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA mengatakan, capaian kinerja keuangan itu karena adanya kontribusi dari langkah strategis PTBA untuk mendorong efisiensi. Biaya produksi perseroan pada tahun lalu tercatat sebesar Rp 394.866 per ton atau lebih rendah 10% dibandingkan tahun 2014. "Efisiensi biaya itu juga dilakukan dengan memperpendek jarak angkut di lokasi tambang dan menurunkan angka nisbah kupas," ujar Joko dalam keterangan resmi, Rabu (2/3). Ia mengatakan, perseroan juga menggunakan tenaga listrik yang dihasilkan oleh PLTU milik sendiri sehingga biayanya lebih murah.