JAKARTA. Pergantian posisi Direktur Utama (Dirut) tidak akan mempengaruhi kinerja PT PLN (Persero). Efisiensi tidak akan tercapai jika tidak adanya perubahan pola dalam mengkonsumsi bahan bakar bagi penggerak pembangkit listrik. "Selama ini konsumsi PLN masih besar di BBM, makanya jika ada pergantian kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap efisiensi PLN, selama peralihan ke gas dan batubara tidak berjalan sukses," kata Eny Sri Hartati, ekonom INDEF, ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (7/12). Ia menilai, selama ini banyak kebijakan yang salah di PLN. Pengunaan batubara dan gas lebih banyak dilakukan untuk ekspor. Sedangkan untuk dalam negeri mengunakan BBM yang nyatanya impor. "Kita punya batubara dan gas, padahal jika mengunakan batubara dan gas akan membuat efisiensi bagi pengoperasian PLN," katanya.
Efisiensi PLN tak dipengaruhi mundurnya Dirut
JAKARTA. Pergantian posisi Direktur Utama (Dirut) tidak akan mempengaruhi kinerja PT PLN (Persero). Efisiensi tidak akan tercapai jika tidak adanya perubahan pola dalam mengkonsumsi bahan bakar bagi penggerak pembangkit listrik. "Selama ini konsumsi PLN masih besar di BBM, makanya jika ada pergantian kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap efisiensi PLN, selama peralihan ke gas dan batubara tidak berjalan sukses," kata Eny Sri Hartati, ekonom INDEF, ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (7/12). Ia menilai, selama ini banyak kebijakan yang salah di PLN. Pengunaan batubara dan gas lebih banyak dilakukan untuk ekspor. Sedangkan untuk dalam negeri mengunakan BBM yang nyatanya impor. "Kita punya batubara dan gas, padahal jika mengunakan batubara dan gas akan membuat efisiensi bagi pengoperasian PLN," katanya.