Egan-Jones potong rating Prancis jadi BBB+



SAN FRANCISCO. Egan Jones sebuah perusahaan rating baru saja menurunkan peringkat Prancis dari A- untuk menjadi BBB+. Salah satu negara dengan ekonomi terkuat di kawasan Eropa ini diperkirakan akan kembali merosot kemampuannya dalam membayar utang. Ditambah dengan kebutuhan Prancis untuk terus menyokong perbankannya, menurut rilis resmi dari Egan Jones, sepertinya negara ini akan mendapat tekanan berat.

Lembaga ini juga mengungkapkan selama 18 bulan terakhir Prancis telah dikecualikan dari kenaikan biaya untuk kebutuhan pendanaannya. Tapi krisis yang terus berkembang mau tidak mau akan membuat Prancis berada dalam tekanan.

Tantangan ini untuk Presiden Prancis yang baru, menurut Egan Jones. “Hollande akan ada dalam tekanan untuk bisa membuktikan janji kampanyenya yang pada akhirnya bisa merusak kualitas kredit,” ungkap lembaga rating ini dalam rilisnya.


Egan Jones atau sering disebut EJR sebenarnya adalah lembaga rating berukuran kecil dibandingkan dengan lembaga rating raksasa macam Moody’s, S&P, atau Fitch. Tapi menurut New York Times, lembaga rating kecil yang akurat dan independen, karena tidak dibayar oleh perusahaan atau pihak yang menerbitkan surat utang seperti praktik umumnya di dalam bisnis peratingan.

Menurut Wikipedia, EJR mengaku hanya punya misi untuk memberikan alat bantu analis untuk institusi yang mau membeli instrumen investasi. Itulah sebabnya lembaga yang berdiri sejak 1995 dan melakukan rating terhadap lebih dari 2.000 surat utang dengan rating yang tinggi, hanya mau dibayar oleh para investor.

EJR juga menjadi lembaga perating pertama yang memotong rating Amerika dari AAA menjadi AA pada tahun 2011. April 2012 EJR lalu kembali memotong rating Amerika dari AA+ (Excellent) menjadi AA (Very Good) dengan asumsi utang Amerika akan mencapai US$16,7 triliun di akhir 2012. Padahal pertumbuhan GDP perekonomian Amerika tidak akan lebih dari US$ 15,7 triliun. Akibatnya debt to GDP Amerika akan mencapai 112%, tertinggi sejak perang dunia kedua.

Sayangnya, sikap independennya ini membuat gerah banyak orang. Gara-gara kredit rating yang diberikannya, EJ saat ini tengah menghadapi penyelidikan dari Securities and Exchange Commission (Bapepamnya Amerika). SEC menuduh EJR sudah membuat mislead pada tahun 2008 dengan menyatakan telah berpengalaman untuk melakukan rating. Padahal menurut SEC EJR sama sekali tidak berpengalaman untuk melakukan rating terhadap surat utang beragun aset.

Editor: Djumyati P.