Egg Freezing, Metode Pembekuan Sel Telur Perempuan biar Bisa Hamil di Usia Tua



MOMSMONEY.ID - Pernah mendengar istilah egg freezing? Jika ingin tahu penjelasannya, baca artikel ini ya.

Tak banyak orang awam yang mengenal istilah egg freezing namun ada juga yang sudah mengetahui istilah ini meski hanya sekilas.

Padahal egg freezing adalah metode medis yang lekat dengan kehidupan perempuan.


Lalu apa sih sebenarnya egg freezing itu? Apa ada risikonya? Bagaimana cara melakukan dan manfaatnya untuk perempuan?

Baca Juga: 4 Tanda Umum Ovulasi Ini Jarang Disadari Perempuan Loh, Cek di Sini

Menurut Human Fertilisation & Embryology Authority, egg freezing adalah sebuah metode di mana sel telur pada wanita disimpan dan dibekukan. Sehingga, wanita dapat tetap memiliki anak pada usia berapa pun jika ingin mencobanya.

Nantinya, sel telur pada wanita akan disimpan dan dibekukan hingga kurun waktu paling tidak 10 tahun tergantung pada pilihan yang diberikan oleh dokter.

Jika ingin memutuskan untuk melakukan egg freezing, ada baiknya untuk melakukan metode ini pada usia pertengahan usia 20 tahun hingga akhir. Agar nantinya dapat digunakan hingga usia 30an ke atas.

Hal tersebut menjadi pertimbangan besar sebab kemungkinan terjadinya proses kehamilan setelah menopause akan semakin mengecil.

Begitu juga dengan kualitas sel telur pada wanita yang terus menurun seiring dengan pertambahan usianya.

Baca Juga: Pagi atau Malam? Ini Waktu yang Tepat Berhubungan Seks Menurut Ahli

Tak jarang, banyak perempuan kemudian memilih untuk melakukan egg freezing yang masih bisa memberikan kemungkinan untuk memiliki anak di usia yang lebih matang.

Egg freezing sendiri menjadi pilihan alternatif yang menguntungkan bagi kebanyakan perempuan. Terutama perempuan yang masih ingin mengejar karir dan pendidikan.

Selain itu, melansir dari Medical News Today, ada juga alasan lain bagi perempuan untuk memutuskan melakukan egg freezing.

Seperti punya permasalahan pribadi seperti belum memiliki pasangan, dalam pengobatan tertentu seperti kanker, dan adanya permasalahan kesehatan organ dan infeksi.

Baca Juga: 5 Jenis Intimasi dalam Hubungan, Bukan Tentang Seks Aja

Walaupun dikatakan tidak memiliki risiko yang signifikan, namun prosedur ini juga masih memiliki risiko kecil bagi pasiennya.

Mengutip Mayo Clinic, risiko ringan seperti pusing, sakit perut, mual, hingga muntah dan diare adalah risiko yang mungkin dirasakan setelah mengonsumsi obat-obatan penyubur yang diresepkan.

Selain risiko tersebut, risiko emosional juga mungkin akan dirasakan oleh pasien egg freezing. Sebab walau memiliki kemungkinan untuk bisa hamil di kemudian hari, namun tidak ada garansi penuh akan kesuksesan proses tersebut.

Nah, itulah tadi penjelasan singkat tentang apa itu egg freezing, manfaat, cara melakukan, dan risikonya bagi perempuan. Tertarik mencoba?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Christ Penthatesia