EIA Memangkas Proyeksi Permintaan Minyak Global dan AS Untuk Tahun 2025



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Energy Information Administration (EIA) atau Badan Informasi Energi Amerika Serikat (AS) memperkirakan bahwa pertumbuhan permintaan minyak global dan AS tahun depan tidak akan memenuhi proyeksi sebelumnya. Melesetnya prediksi ini disebabkan oleh pelemahan aktivitas ekonomi di China dan Amerika Utara.

Permintaan minyak dunia diperkirakan akan tumbuh 1,2 juta barel per hari menjadi 104,3 juta barel per hari tahun depan. Angka in sekitar 300.000 barel per hari di bawah proyeksi EIA sebelumnya. Permintaan akan mencapai sekitar 103,1 juta barel per hari tahun ini, penurunan 20.000 barel per hari dari proyeksi sebelumnya, kata EIA.

Dalam laporan Short-Term Energy Outlook, EIA menyebutkan bahwa pemangkasan pemerintah terhadap proyeksi tahun ini mencerminkan penurunan impor dan operasi kilang di China, pembeli minyak mentah terbesar di pasar internasional. Pemangkasan prakiraan tahun depan disebabkan oleh kekhawatiran melemahnya produksi industri dan pertumbuhan manufaktur di AS dan Kanada.


Baca Juga: Wall Street Menguat Saat Investor Berburu Saham Teknologi

EIA memperkirakan permintaan minyak AS akan naik menjadi 20,5 juta barel per hari (bph) tahun depan. Angka ini lebih rendah sedikit jika dibandingkan dengan prakiraan sebelumnya sebesar 20,6 juta bph. Prakiraan permintaan AS untuk tahun 2024 tidak berubah pada 20,3 juta bph, menurut laporan EIA.

Peramal pasar minyak terkemuka dunia tahun ini sangat berbeda pendapat tentang estimasi pertumbuhan permintaan. Perbedaan terutama disebabkan oleh perbedaan pendapat tentang China dan estimasi laju transisi ke sumber energi alternatif. Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) yang berpusat di Paris memperkirakan permintaan minyak akan tumbuh sebesar 950.000 bph tahun depan. Sedangkan estimasi terbaru dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak memperkirakan lonjakan sebesar 1,74 juta bph.

Ketiga lembaga juga masih jauh berbeda dalam perkiraan pertumbuhan permintaan untuk tahun 2024, dengan hanya beberapa bulan tersisa di tahun ini. EIA melihat pertumbuhan permintaan minyak global sebesar 940.000 barel per hari pada tahun 2024, IEA mematoknya pada 900.000 barel per hari. Sementara OPEC memperkirakan pertumbuhan lebih dari 2 juta barel per hari.

Baca Juga: Jual Saham Apple, Warren Buffett Beli Saham Minyak Ini Sebagai Gantinya

Produksi minyak AS juga diperkirakan akan tumbuh ke rekor yang lebih kecil, baik tahun ini maupun tahun depan, kata EIA. Sebagai produsen minyak teratas di dunia, AS diperkirakan akan memompa 13,22 juta barel per hari tahun ini, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 13,25 juta barel per hari, kata EIA.

Produksi minyak AS pada tahun 2025 sekarang diperkirakan akan mencapai rata-rata 13,54 juta barel per hari, turun sekitar 1% dari perkiraan sebelumnya sebesar 13,67 juta barel per hari, kata EIA.

EIA juga menurunkan perkiraan untuk harga minyak. Sekarang EIA memperkirakan minyak mentah AS akan mencapai rata-rata sekitar US$ 76,91 per barel pada tahun 2024, turun 2,4% dari perkiraan sebelumnya. Sedangkan harga Brent diperkirakan akan mencapai rata-rata US$ 80,89 per barel tahun ini, 2,3% lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Selanjutnya: Menguat Dua Hari, Tapi Asing Masih Net Sell, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Menarik Dibaca: Daftar Gift Code Ojol The Game 9 Oktober 2024 Update Terkini dari Codexplore

Editor: Wahyu T.Rahmawati