EIA memangkas proyeksi surplus minyak



JAKARTA. Pasar minyak global menuju keseimbangan tahun depan lantaran permintaan terus meningkat lebih cepat dari produksi. Sementara kelebihan pasokan akan lebih kecil dari dugaan sebelumnya.

International Energy Agency (IEA) merilis outlook pasar minyak yang akan mencapai keseimbangan pada tahun 2017.

Berdasarkan rilis EIA, surplus pada semester pertama tahun ini 40% lebih kecil dari perkiraan bulan lalu lantaran konsumsi lebih kuat dari harapan dan gangguan produksi mengurangi pasokan.


"Namun, persediaan yang cukup besar dan kelebihan pasokan terakumulasi selama bertahun-tahun akan membatasi setiap peningkatan signifikan pada harga," papar EIA dalam rilisnya, seperti dikutip Bloomberg.

Mengutip Bloomberg, Selasa (14/6) pukul 19.31 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Juli 2016 terkikis 1,3% di level US$ 48,24 dibanding sehari sebelumnya.

Harga minyak telah menanjak 80% dari level terendah 12 tahun pada bulan Februari lalu. Kebakaran hutan yang mengganggu produksi di Kanada hingga serangan militan yang memukul ekspor Nigeria membuat pasokan minyak berkurang.

EIA memperkirakan persediaan minyak akan melampaui konsumsi sebesar 800.000 barel per hari pada semester pertama tahun ini. Angka ini lebih kecil dari proyeksi bulan sebelumnya sebesar 1,3 juta barel per hari.

Kemudian di paruh kedua, pasar akan seimbang lantaran penurunan persediaan pada kuartal ketiga dapat mengimbangi kenaikan di kuartal empat. "Penyeimbangan kembali pasar kemungkinan akan tertunda jika supply yang terhenti di Kanada, Nigeria dan Lybia dapat kembali beroperasi," kata EIA.

Tahun 2017 EIA memprediksi permintaan minyak global akan naik 1,3 juta barel per hari menjadi 97,4 juta barel per hari.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia