Eits! Investor jangan panik atas aksi 22 Mei



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi unjuk rasa 22 Mei 2019 membuat indeks saham kembali di zona merah. Tapi para investor diminta untuk tidak panik. Sebab, ini merupakan momen yang baik untuk masuk ke pasar saham.

Analis Jasa Utama Chris Apriliony mengatakan, keadaan pasar yang tertekan saat ini menjadi peluang bagi investor untuk masuk ke pasar saham. Apalagi, katalis aksi hari ini hanyalah katalis jangka pendek.

"Ini kesempatan investor untuk masuk karena seharusnya, hal ini bisa diantisipasi ke depan, ini hanya sentimen jangka pendek saja," ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (22/5).


Toh, secara kinerja, para emiten tidak terlalu bermasalah. Bahkan ada emiten yang pendapatannya bisa naik berkali-kali lipat dibanding tahun lalu. "Jadi sebenarnya ini masa-masa yang tepat untuk mulai menyicil beli saham yang kinerjanya bagus," tambah Chris.

Misalnya, perusahaan yang likuid sekalipun yang ada di Kompas100 Seperi BBCA, BBRI, dan TLKM. "Ketiganya ini menarik untuk akumulasi beli ya, karena terkoreksi cukup dalam," ujar dia.

Ia berpesan, manfaatkan momentum saat ini. Apalagi, ini merupakan siklus lima tahunan jika ada Pilpres. Mengacu pada saat Pilpres 2014 indeks juga sempat terkoreksi cukup dalam saat KPU mengumumkan Paslon yang terpilih dan kubu yang kalah melakukan aksi.

Setelah itu, indeks juga akan naik lagi jika Pilpres terpilih akan dilantik. Lalu pasar akan kembali wait and see untuk menunggu kabinet menteri yang dipilih. Tapi secara keseluruhan, siklus ini akan cenderung positif.

"2014 indeks bisa naik tinggi hingga 20% kan, kita berkaca dari itu saja," tukas dia.

"Lima tahun lalu siklusnya memang gitu, maka itu sebagai investor tidak perlu panik terhadap pergerakan di bursa dalam jangka pendek, karena yang perlu diperhatikan adalah kinerja dari peruahaan masing-masimh itu yang lebih penting," tutup Chris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi