Eka Tjipta Widjaja dan sang pewaris kerajaan bisnis Sinarmas Group



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Duka sedang menyelimuti keluarga Eka Tjipta Widjaja, pemilik Sinarmas Group. Taipan properti dan raja kertas ini meninggal dunia pada Sabtu (26/1) pukul 19:43 WIB. Eka memang tak lagi digarda depan dalam mengembangkan ratusan bisnisnya.

Eka jauh hari sudah memberikan kepercayaan semua bisnisnya kepada anak-anak dan cucu-cucunya. Seperti dalam tulisan Kontan.co.id, beberapa tahun lalu, Sinarmas mengelompokkan ratusan perusahaan ke dalam enam pilar utama bisnis, yakni pulp and paper, jasa keuangan, pengembang dan real estat serta agribisnis dan makanan. Dua lini bisnis lagi adalah telekomunikasi serta energi dan infrastruktur.

Anak tertua Eka Tjipta, yakni Teguh Ganda Widjaja memegang pulp and paper, sedangkan Franky O. Widjaja menggawangi agribisnis dan makanan. Lantas, bisnis pengembang dan real estat dikendalikan Muktar Widjaja. Kalau Indra Widjaja kebagian jasa keuangan. Anak-anak mereka atau generasi III, sudah terlibat menjalankan bisnis bersama-sama.


Hanya bisnis energi dan infrastruktur yang langsung dipegang oleh generasi III. Fuganto Widjaja, anak Indra Widjaja mengawal bisnis yang antara lain membawahi PT Golden Energy Mines Tbk dan PT Berau Coal Energy Tbk itu. "Dipilih di antara generasi III, Pak Fuganto dianggap mampu dan bisa menjalankan," terang Gandi Sulistiyanto, Managing Director Sinarmas Group.

Menjalankan bisnis berbarengan antara generasi II dan III bukan tanpa kendala. Meskipun, pertalian darah mengikat mereka. Kendala biasanya muncul lantaran faktor latar belakang pendidikan dan komunikasi. Gaya kepemimpinan generasi III yang berlatar belakang pendidikan di luar negeri, berbeda dengan generasi II.

Namun, klan Eka Tjipta sudah sepakat dengan satu hal. "Kalau sudah diputuskan oleh anak tertua, yang lain mengikuti, walaupun dalam diskusi ada perbedaan pendapat," kata Gandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini