EKAD merekat pasar di negeri Jiran



JAKARTA. PT Ekadharma International Tbk melihat kontribusi penjualan ekspor yang masih kecil sebagai potensi untuk untuk menggenjot bisnis. Produsen perekat itu berencana menambah kapasitas produksi pabrik di Malaysia.

Saat ini kapasitas produksi terpasang pabrik di Negeri Jiran tersebut adalah 250 juta meter persegi (m²) perekat per tahun. Nah, Ekadharma berencana menambahkan mesin berkapasitas produksi 200 juta m². Alhasil, kapasitas produksi terpasang nanti bakal menjadi 450 juta m² perekat per tahun.

Manajemen Ekadharma berharap tambahan kapasitas produksi terpasang itu bisa meningkatkan penjualan ekspor 30%-40% tahun ini. "Kami akan mulai semuanya di semester ini, mudah-mudahan tahun depan peningkatan kapasitas produksi sudah selesai," ungkap Presiden Direktur PT Ekadharma International Tbk Judi Widjaja Leonardi usai paparan publik kepada KONTAN, Kamis(18/6).


Harapan Ekadharma, peningkatan kapasitas produksi pabrik Malaysia bisa mendukung rencana perusahaan itu memperbesar pangsa pasar mancanegara. Tak heran jika pada saat yang bersamaan, Ekadharma akan membuka kantor cabang distribusi di Thailand.

Berbekal kantor cabang di Negeri Gajah Putih, Ekadharma mengincar pangsa pasar baru yakni ke Myanmar dan Kamboja. Perusahaan berkode EKAD di Bursa Efek Indonesia tersebut akan membikin perusahaan patungan dengan mitra bisnis lokal. "Jika tidak, sulit masuk ke pasar mereka," terang Judi.

Untuk memuluskan rencana ekspansi ke luar negeri, Ekadharma menyiapkan dana belanja modal Rp 20 miliar - Rp 30 miliar. Hanya, tak semua dana itu untuk membiayai pabrik di Malaysia ataupun mendirikan kantor cabang di Thailand. Sebab, Ekadharma akan mencuil dana tersebut untuk membuka delapan kantor distribusi di dalam negeri.

Saat ini, Ekadharma sudah merealisasikan pembukaan tiga kantor distribusi baru di tanah air. Dus masih ada target pembukaan lima kantor distribusi lagi tahun ini. Adapun pilihan lokasi perusahaan itu adalah Jambi, Pontianak (Kalimantan Barat), Palu (Sulawesi Tengah) dan dua kawasan Jabodetabek.

Ekadharma juga berencana menghadirkan stock point alias titik lokasi penyimpanan produk. Incaran lokasi mereka di wilayah Cakung, Jakarta; Lubuk Linggau, Sumatera Selatan; Padang, Sumatera Barat; dan Jambi.

Domestik mendominasi

Aneka strategi tersebut diharapkan bisa mengerek penjualan 2015 ini. Sepanjang tahun ini, Ekadharma mengincar penjualan Rp 580 miliar dan laba bersih sekitar Rp 45 miliar. Perusahaan itu membuat proyeksi penjualan domestik masih akan mendominasi hingga 80%. Sisanya, 20% dari penjualan ekspor.

Asal tahu saja, pada tahun 2014 Ekadharma mencetak penjualan Rp 526,57 miliar dan laba Rp 40,76 miliar. Jadi jika disandingkan dengan target kinerja 2015, perusahaan itu menargetkan pertumbuhan penjualan 10,15% dan pertumbuhan laba 10,40%.

Catatan kinerja sepanjang 2014 tersebut naik jika dibandingkan dengan kinerja di 2013. Di tahun 2013, penjualan dan laba Ekadharma yakni masing-masing Rp 418,67 miliar dan 39,45 miliar.

Menurut Judi, musabab pertumbuhan kinerja Ekadharma di 2014 karena volume penjualan meningkat drastis. Selain itu, perusahaan tersebut juga mengerek harga jual produk.

Sebagai informasi, selain memiliki pabrik di Malaysia, Ekadharma mengoperasikan pabrik di Pasar Kemis, Tangerang, Banten. Kapasitas produksi terpasang di pabrik itu mencapai 305 juta m² perekat  per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan