Ekonom ADB Institute proyeksi defisit neraca dagang bulan Januari US$ 852 juta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis neraca perdagangan bulan lalu. Meski belum dirilis, Ekonom Asian Development Bank Institute Eric Sugandi memproyeksi neraca dagang di Januari masih akan tetap mencatat defisit sebesar US$ 852 Juta.

Angka ini lebih rendah dibandingkan defisit neraca dagang Desember tahun lalu yang sebesar US$ 1,1 miliar, tetapi lebih tinggi dibandingkan defisit neraca dagang Januari 2018 yang sebesat US$ 670 juta.

Eric memproyeksi, nilai ekspor di Januari akan berkisar US$ 13.37 miliar. sementara nilai impor diperkirakan sebesar US$ 14,22 miliar. Baik nilai ekspor dan impor ini diperkirakan turun dibandingkan tahun lalu.


Eric mengatakan, turunnya nilai ekspor dikarenakan adanya penurunan permintaan untuk barang nonmigas, khususnya permintaan dari China. Sementara, dia berpendapat penurunan impor lebih didorong oleh turunnya impor non migas. "Penurunan impor BBM dan migasnya tidak cepat turunnya. Apalagi di Januari harga minyak sedikit naik," ujar Eric kepada Kontan.co.id, Kamis (14/2).

Dia pun menjelaskan, penurunan impor juga disebabkan aktivitas perekonomian di awal tahun yang cenderung agak lambat. Lalu banyak perusahaan yang masih menggunakan stok bahan bakunya. Sebagai catatan, tahun lalu BPS mencatat defisit neraca perdagangan sepanjang 2018 sebesar US$ 8,57 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .