Ekonom: Asing dan IKNB akan serbu lelang sukuk



JAKARTA. Investor asing dan industri keuangan non bank (IKNB) diprediksi mendominasi banjirnya permintaan lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk, Selasa (19/4).

Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih mengatakan kebijakan quantitative easing akibat belum membaiknya ekonomi global memicu melimpahnya likuiditas.

Akibatnya, investor asing memburu instrumen investasi yang dianggap aman termasuk obligasi Indonesia. Nah, dana asing inilah yang masuk ke lelang sukuk "Ekonomi global masih belum betul-betul membaik membaik dan bank sentral negara-negara masih terus menambah uang beredar," ujar Lana, Jakarta, Selasa (19/4).


Selain itu, lelang juga diprediksi diramaikan oleh industri keuangan non bank (IKNB) seperti dana pensiun dan asuransi. Investor tersebut memiliki kelebihan likuiditas. "Juga, ingin mencari SBN (surat berharga negara) guna memenuhi kewajiban atas aturan OJK (otoritas jasa keuangan) terkait minimal investasi," tutur dia.

Dalam lelang sukuk kali ini, pemerintah mengalami kelebihan permintaan hampir empat kali dengan total permintaan yang masuk mencapai Rp 15,3 triliun. Pemerintah kemudian menyerap Rp 6,18 triliun atau di atas target indikatif yang ditetapkan semula sebesar Rp 4 triliun.

Seri project based sukuk (PBS) 009 mengalami permintaan paling tinggi mencapai Rp 4,81 triliun. Dimana, permintaan yield tertinggi dan terendah yang masuk masing-masing tercatat 7,68% dan 7,31%. Seri ini kemudian diserap Rp 1,01 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,41% dan tingkat imbalan 7,75%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie