JAKARTA. Harga minyak dalam kondisi yang drop saat ini. Padahal, dalam asumsi APBN baik pada tahun 2014 atau pun 2015, Indonesia Crude Price (ICP) dipatok pada level US$ 105 per barel. Penurunan yang relatif jauh ini membuat anggaran subsidi energi drop. Ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat, sebaiknya pemerintah tidak mematok asumsi ICP pada level yang terlalu optimis tahun depan dalam pengajuan Rancangan APBN-P 2015. Memang saat ini harga minyak dunia sedang turun, namun kondisi geopolitik bisa berubah-ubah setiap saat dan harga minyak pun bisa kembali naik. Ia mengakui lebih baik harga minyak ditaruh pada level US$ 90 per barel - US$ 100 per barel. "Jangan di bawah US$ 90 per barel. Lebih baik harga minyak ditaruh ke level konservatif," terang Lana ketika dihubungi KONTAN, Kamis (18/12).
Ekonom: Asumsi ICP sebaiknya US$90-US$100 / barel
JAKARTA. Harga minyak dalam kondisi yang drop saat ini. Padahal, dalam asumsi APBN baik pada tahun 2014 atau pun 2015, Indonesia Crude Price (ICP) dipatok pada level US$ 105 per barel. Penurunan yang relatif jauh ini membuat anggaran subsidi energi drop. Ekonom Samuel Asset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat, sebaiknya pemerintah tidak mematok asumsi ICP pada level yang terlalu optimis tahun depan dalam pengajuan Rancangan APBN-P 2015. Memang saat ini harga minyak dunia sedang turun, namun kondisi geopolitik bisa berubah-ubah setiap saat dan harga minyak pun bisa kembali naik. Ia mengakui lebih baik harga minyak ditaruh pada level US$ 90 per barel - US$ 100 per barel. "Jangan di bawah US$ 90 per barel. Lebih baik harga minyak ditaruh ke level konservatif," terang Lana ketika dihubungi KONTAN, Kamis (18/12).