Ekonom: Bank LDR rendah sulit kejar porsi UKM 20%



JAKARTA. Ekonom Universitas Gajah Mada (UGM) Toni Prasetyantono menilai bank dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) rendah akan kesulitan untuk mencapai ketentuan kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan pangsa 20%. "Bank dengan LDR rendah mungkin untuk mencapai kredit UKM 20% itu lebih sulit daripada bank yang LDR-nya sudah lebih dulu besar," katanya.

Toni menyebut bahwa bank dengan LDR di bawah 70% akan kesulitan memenuhi pangsa kredit UMKM minimal 20%. Dikatakan Toni, yang terpenting bagi bank-bank tersebut yaitu adanya masa transisi. "Semuanya tidak bisa tiba-tiba," ucapnya.

Ia mengatakan, tidak masalah bila bank yang memiliki LDR rendah juga dipatok pangsa UMKM 20%. Hanya saja, untuk mencapai itu diperlukan waktu yang lebih panjang.


Toni melihat bahwa kredit UMKM ini menarik karena memiliki Net Interest Margin (NIM) yang paling tebal. "Jadi memang ribet, effort-nya besar. Tapi kalau bisa mengatur risiko, saya kira itu akan menjadi sektor yang sangat bisa diunggulkan," katanya memberi contoh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Danamon yang berhasil menghasilkan NIM tinggi.

Meski begitu, Toni mengatakan pangsa 20% yang diatur BI bukan angka yang berlebihan. "Artinya bisa dicapai, tapi perlu waktu. Banyak bank yang sudah siap melakukan itu," sebutnya.

Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa bank yang tidak punya exposure di UMKM akan kehilangan peluang yang sangat besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.