Ekonom Bank Mandiri optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 capai 6,9%



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 meningkat sekitar 6,9% year on year (yoy) atau 3,2% Quarter on quarter (qtq) dari -0,74% yoy atau -0,96% qoq dari kuartal I-2021. 

Faisal menuturkan, peningkatan ini menandai pertumbuhan tahunan positif pertama sejak pandemi Covid-19. Hal ini diakibatkan faktor eksternal maupun domestik yang mendorong perbaikan ekonomi. 

Dari sisi eksternal, Faisal mengatakan percepatan pemulihan ekonomi global yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan China telah mendorong ekspor. Sedangkan dari sisi domestik, berbagai upaya telah dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi. 


“Upaya tersebut termasuk percepatan peluncuran vaksin, insentif pajak untuk meningkatkan permintaan, stimulus fiskal front-loading (program Pemulihan Ekonomi Nasional/APM 2021), kebijakan moneter yang akomodatif, dll,” sebut Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (3/8). 

Baca Juga: Ekonom prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2021 di kisaran 5,5%

Selain itu, tingkat pertumbuhan tahunan yang tinggi juga sebagian karena basis rendah efek dari kemerosotan ekonomi tahun lalu yaitu sekitar -5,32% yoy di kuartal II-2020 dari 2,23% yoy di Kuartal I-2021. Faisal berharap semua komponen pengeluaran produk domestik bruto (PDB) diharapkan tumbuh setiap tahun pada kuartal II.   Faisal memperkirakan Konsumsi Rumah Tangga tahunan akan meningkat sekitar 6% sampai 7% yoy di Kuartal II-2021. Insentif pajak terutama meningkatkan penjualan mobil dan sepeda motor, dan percepatan peluncuran vaksin juga telah meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga meningkatkan penjualan ritel. 

Selain itu, stimulus fiskal front-loading terkait program Angka Partisipasi Murni (APM)  2021 telah mendorong Konsumsi Pemerintah sehingga diperkirakan akan meningkat sekitar 7,5 – 9% yoy dari  -0,23% yoy di Kuartal I-2021

Baca Juga: Konsumsi rumah tangga kuat, DRI perkirakan ekonomi kuartal II-2021 tumbuh 6,04% yoy

Editor: Noverius Laoli