KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja kredit konsumsi terus membaik tumbuh 0,3% secara year on year (yoy) per April 2021. Padahal pada Maret 2021 masih terkontraksi 1,1% yoy. Chief Economist Bank Mandiri (BMRI) Andry Asmoro memprediksi penyaluran kredit konsumtif akan membaik ke depan seiring dengan pemulihan laju pertumbuhan ekonomi. “Namun demikian, pemulihan pertumbuhan kredit konsumsi saat ini dibayangi oleh risiko kenaikan kasus Covid-19 yang sudah terjadi sejak bulan Juni. Peningkatan kasus Covid-19 ini telah mengakibatkan restriksi mobilitas yang pada akhirnya bisa mempengaruhi kecepatan laju pemulihan ekonomi dan permintaan kredit konsumtif,” ujar Andry dalam risetnya, Rabu (7/7). Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) terbaru, hanya terdapat tiga provinsi yang mengalami penurunan penyaluran kredit konsumtif pada April 2021. Kredit konsumsi Jakarta merosot 7,8% Aceh turun 2,4% dan Bali terkontraksi 2,3%. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan Maret 2021, dimana terdapat lima provinsi yang mengalami kontraksi.
Ekonom Bank Mandiri prediksi kredit konsumsi membaik, dibayangi risiko kasus Covid-19
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja kredit konsumsi terus membaik tumbuh 0,3% secara year on year (yoy) per April 2021. Padahal pada Maret 2021 masih terkontraksi 1,1% yoy. Chief Economist Bank Mandiri (BMRI) Andry Asmoro memprediksi penyaluran kredit konsumtif akan membaik ke depan seiring dengan pemulihan laju pertumbuhan ekonomi. “Namun demikian, pemulihan pertumbuhan kredit konsumsi saat ini dibayangi oleh risiko kenaikan kasus Covid-19 yang sudah terjadi sejak bulan Juni. Peningkatan kasus Covid-19 ini telah mengakibatkan restriksi mobilitas yang pada akhirnya bisa mempengaruhi kecepatan laju pemulihan ekonomi dan permintaan kredit konsumtif,” ujar Andry dalam risetnya, Rabu (7/7). Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) terbaru, hanya terdapat tiga provinsi yang mengalami penurunan penyaluran kredit konsumtif pada April 2021. Kredit konsumsi Jakarta merosot 7,8% Aceh turun 2,4% dan Bali terkontraksi 2,3%. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan Maret 2021, dimana terdapat lima provinsi yang mengalami kontraksi.