Ekonom Bank Mandiri Sebut Sektor Perbankan Masih Menunjukkan Tren Positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja kredit perbankan hingga pertengahan tahun 2023 memang kurang memuaskan. Di mana, pertumbuhan kredit masih menunjukkan perlambatan.

Seperti diketahui, pertumbuhan kredit pada bulan Juni 2023 tumbuh 7,76%. Angka tersebut jauh lebih rendah  dibandingkan pertumbuhan kredit pada akhir triwulan I/2023 sebesar 9,9%.

Meski demikian, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro bilang sektor perbankan juga masih menunjukkan tren positif, meski mulai termoderasi.


Ini terlihat dari pertumbuhan dana pihak ketiga yang mulai melambat mencapai 5,79% pada bulan Juni. Menurutnya, ini menunjukkan perilaku nasabah yang kembali menggunakan dananya untuk konsumsi atau investasi. 

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,04% pada 2023

Di sisi lain, ia menyoroti likuiditas perbankan uang secara umum masih cukup memadai. Itu terefleksi dari rasio Loan to Deposit (LDR) yang masih berada pada 82%.  

Ia bilang pemerintah dan Bank Indonesia juga terus mengeluarkan kebijakan yang akomodatif bagi perekonomian dan sektor perbankan. Salah satu kebijakannya misalnya repatriasi Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang diperkirakan akan menopang likuiditas sistem keuangan dan menopang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Tak hanya itu, ia optimistis karena Bank Indonesia juga mengindikasikan pertumbuhan kredit tahun 2023 ini akan mencapai kisaran 9% hingga 11%. 

“Saya meyakini bahwa perbankan akan selalu menjaga profile kualitas asetnya meskipun pertumbuhan kredit mulai termoderasi,” ujar Andry dalam keterangan resminya, Selasa (22/8).

Baca Juga: Fundamental Solid, Ekonom Bank Mandiri Optimistis Ekonomi RI Tumbuh 5,04% pada 2023

Sementara itu, Bank Mandiri juga mendorong pertumbuhan ekonomi dengan aktif menyalurkan pembiayaan. Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi tumbuh 11,8% YoY mencapai Rp 1.272,07 triliun. 

“Tantangan ke depan memang tidak akan berkurang dibanding tahun ini, namun kami yakini bahwa di tengah volatility selalu terdapat opportunity,” pungkas Andry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .