Ekonom bank Permata proyeksikan pertumbuhan ekonomi cenderung melambat



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.. Badan Pusat Statistik (BPS) bakal merilis Produksi Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2019 besok (2/8).

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi perekonomian ekonomi kuartal II -2019 diperkirakan masih tetap solid namun cenderung sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya.

Baca Juga: Faktor internal dan eksternal hambat proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II


Josua meramal pertumbuhan ekonomi sepanjang April-Juni kemungkinan mencapai 5,04% year on year (yoy). Angka ini melambat dari kuartal I-2019 yang tercatat 5,07% yoy dan lebih kecil daripada kuartal II-2018 sebesar 5,28%.

Dia bilang pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan cenderung meningkat menjadi sekitar 5,04%-5,06% yoy dibandingkan 5,01% yoy pada kuartal sebelumnya. Peningkatan laju konsumsi rumah tangga ditopang oleh faktor musiman Idul Fitri seperti Tunjangan Hari Raya (THR) dan pembayaran gaji ke-13 PNS.

Namun tertahan oleh konsumsi masyarakat menengah ke atas yang cenderung melambat terindikasi dari pertumbuhan penjualan mobil yang mengalami kontraksi -11,3% yoy dari kuartal sebelumnya -10,8% yoy.

Baca Juga: Simak pertimbangan ekonom proyeksikan pertumbuhan ekonomi 5,1% di kuartal II

Sementara pertumbuhan penjualan motor melambat tipis -0,01% yoy dari kuartal sebelumnya 15,4% yoy.

Selain itu rata-rata pertumbuhan penjualan ritel sepanjang kuartal II-2019 juga mengalami perlambatan menjadi 5,5% yoy dari kuartal sebelumnya 8,8% yoy. Josua menambahkan, pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada kuartal II-2019 diperkirakan cenderung melambat.

Hal tersebut, terindikasi dari pertumbuhan penjualan semen yang terkontraksi -5,9% yoy dari kuartal sebelumnya 3,2% yoy. Terkontraksinya penjualan semen mengindikasikan investasi bangunan sepanjang periode April-Juni 2019 mengalami perlambatan.

Selanjutnya, investasi non-bangunan juga mengalami perlambatan terindikasi dari pertumbuhan penjualan alat berat yang mengalami kontraksi sekitar -16% yoy pada periode yang sama.

Baca Juga: Perusahaan Warren Buffett pun tak luput dari dampak perang dagang

Konsumsi pemerintah diperkirakan cenderung meningkat tipis ditopang oleh belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) yang tumbuh 15,7% yoy dari kuartal sebelumnya yang tercatat -7,9% yoy.

Kata Josua kinerja net ekspor juga menghambat pertumbuhan ekonomi kuartal II yang dia perkirakan melemah -19% yoy yang dipengaruhi oleh kinerja ekspor yang terkontraksi lebih dalam dibandingkan impor.

“Hal tersebut dipengaruhi oleh tren penurunan ekspor komoditas seiring dengan tren perlambatan mitra dagang utama Indonesia serta tren penurunan harga komoditas ekspor seperti CPO dan batubara,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (2/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli