Ekonom Bank Permata Ramal Cadangan Devisa Akan meningkat pada Semester II 2024



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan cadangan devisa pada semester II 2024 akan mengalami peningkatan. Peningkatan ini dipengaruhi telah selesainya pemilihan umum sehingga investor mulai optimistis.

“Pergeseran ini, ditambah dengan potensi penurunan suku bunga kebijakan global, diharapkan dapat meningkatkan sentimen risk-on di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia,” tutur Josua kepada kontan, Rabu (7/2).

Sentimen tersebut, kata Josua berpotensi meningkatkan arus masuk baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun pasar portofolio.


Baca Juga: Utang Pemerintah Jatuh Tempo, Cadangan Devisa Indonesia Januari 2024 Menyusut

Secara keseluruhan, ia memperkirakan posisi cadangan devisa pada 2024 akan di kisaran US$ 150 miliar hingga US$ 155 miliar.

Sementara itu, nilai tukar rupiah akan terapresiasi dari Rp15.397 per dollar AS pada akhir tahun 2023, dan mencapai kisaran Rp15.000 hingga 15.300 per dollar AS di akhir tahun 2024.

Sejalan dengan hal tersebut, Ia juga memperkirakan bahwa prospek ekonomi Indonesia tetap optimistis di tahun ini, meskipun di tengah-tengah perlambatan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi RI tahun ini masih akan cukup tinggi di kisaran 5% hingga 5,1%.

Untuk diketahui, Posisi cadangan devisa pada Januari 2024 menyusut. Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi cadangan devisa Indonesia periode tersebut  tercatat US$ 145,1 miliar atau turun 0,87% dibanding Desember 2023 yang sebesar US$ 146,38 miliar.

Baca Juga: Cadangan Devisa Indonesia Turun Jadi US$ 145,1 Miliar di Januari 2024

Posisi cadangan devisa yang turun ini salah satunya dipengaruhi jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Selain itu, pada bulan Januari, pemerintah biasanya menerbitkan obligasi global, tetapi hal ini tidak dilakukan tahun ini, yang menyebabkan cadangan devisa menyempit.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli