KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) untuk menekan biaya swap valas untuk mendorong konversi devisa hasil ekspor (DHE) dalam bentuk valas ke rupiah, disambut baik sejumlah kalangan. Namun, menekan biaya saja tak cukup. Bank sentral juga dinilai perlu untuk menurunkan batasan minimal swap valas. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, eksportir besar telah menikmati fasilitas swap valas. Sebab, batasan minimal swap valas saat ini sekitar US$ 10 juta per hari. Sayangnya, DHE yang telah masuk dan telah dikonversi ke rupiah, masih sedikit. Berdasarkan data BI, DHE yang telah terparkir di dalam negeri mencapai sekitar 80%-81%. Sayangnya, yang dikonversi ke rupiah hanya sekitar 15% saja. "Mungkin yang belum ter-capture itu eksportir menengah sehingga menurut saya mungkin limitnya harus diturunkan," kata David kepada KONTAN, Minggu (5/8).
Ekonom BCA: Batas minimal swap valas perlu diturunkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana Bank Indonesia (BI) untuk menekan biaya swap valas untuk mendorong konversi devisa hasil ekspor (DHE) dalam bentuk valas ke rupiah, disambut baik sejumlah kalangan. Namun, menekan biaya saja tak cukup. Bank sentral juga dinilai perlu untuk menurunkan batasan minimal swap valas. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, eksportir besar telah menikmati fasilitas swap valas. Sebab, batasan minimal swap valas saat ini sekitar US$ 10 juta per hari. Sayangnya, DHE yang telah masuk dan telah dikonversi ke rupiah, masih sedikit. Berdasarkan data BI, DHE yang telah terparkir di dalam negeri mencapai sekitar 80%-81%. Sayangnya, yang dikonversi ke rupiah hanya sekitar 15% saja. "Mungkin yang belum ter-capture itu eksportir menengah sehingga menurut saya mungkin limitnya harus diturunkan," kata David kepada KONTAN, Minggu (5/8).