KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat diumumkan bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium akan dinaikkan, pemerintah kemudian menunda keputusan tersebut. Alasannya, karena pertamina belum siap menaikkan harga premium. Padahal, ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual berpendapat, bila pemerintah benar menaikkan harga BBM premium ini meski kenaikannya kecil, hal tersebut bisa berdampak positif pada pasar. "Saya pikir ada peluang penguatan rupiah dengan ini, walaupun hanya Rp 500 per liter, tapi kan gesture atau good move dari pemerintah. Ini menjunjukkan kalau pemerinta itu concern soal defisit transaksi berjalan (CAD) kita. Ini sentimen positif buat pasar modal. Terutama pasar valas kita," tutur David, Rabu (10/10).
Ekonom BCA: Kenaikan harga premium bisa memberi sentimen positif ke pasar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat diumumkan bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium akan dinaikkan, pemerintah kemudian menunda keputusan tersebut. Alasannya, karena pertamina belum siap menaikkan harga premium. Padahal, ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual berpendapat, bila pemerintah benar menaikkan harga BBM premium ini meski kenaikannya kecil, hal tersebut bisa berdampak positif pada pasar. "Saya pikir ada peluang penguatan rupiah dengan ini, walaupun hanya Rp 500 per liter, tapi kan gesture atau good move dari pemerintah. Ini menjunjukkan kalau pemerinta itu concern soal defisit transaksi berjalan (CAD) kita. Ini sentimen positif buat pasar modal. Terutama pasar valas kita," tutur David, Rabu (10/10).