Ekonom BCA optimistis lebaran tahun ini jadi puncak inflasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan Februari 2021 sebesar 0,10% mom. Capaian ini menurun dari inflasi pada bulan Januari 2021 yang sebesar 0,26% mom. 

Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual melihat, penurunan inflasi pada Februari 2021 memang dipengaruhi oleh faktor musiman, yaitu inflasi melonjak di akhir tahun, kemudian melandai di tiga bulan pertama akhir tahun selanjutnya. 

Namun, David optimitis ke depan inflasi sudah akan bergerak naik dan akan mencapai puncak inflasi pada bulan Mei 2021, dimana ada momen hari raya Idul Fitri pada bulan tersebut. 


“Kelihatannya Lebaran kali ini sudah akan menjadi puncak inflasi. Sudah lebih baik kondisinya dari tahun lalu, tetapi memang masih belum kembali ke kondisi normal,” kata David kepada Kontan.co.id, Senin (1/3). 

Baca Juga: BPS: Inflasi tertinggi pada bulan Februari 2021 terjadi di kota Mamuju

Menurutnya, inflasi akan bergerak lebih tinggi dari capaian inflasi di bulan Lebaran tahun 2020 yang sebesar 0,07% mom. Namun, inflasi tak akan lebih dari 0,5% mom. 

Meski memang inflasi pada Lebaran di tahun ini akan bergerak rendah, tetapi David tetap mengimbau pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap menjaga manajemen persediaan barang. Terutama, persediaan barang pangan. 

“Kita harus tetap waspada dan mengantisipasi lonjakan peningkatan permintaan. Apalagi, kalau misal pembatasan aktivitas sudah lebih longgar dari tahun lalu. Ini sangat mungkin terjadi,” tambah David. 

David mengingatkan agar pemerintah dan masyarakat tetap waspada di tengah liburan hari raya tahun ini, meski sudah ada proses vaksinasi. Menurutnya, jangan sampai liburan akan membuat masyarakat lalai menerapkan protokol kesehatan dan membuat peningkatan kasus harian Covid-19 lagi. 

Ke depan, David optimistis inflasi sudah akan kembali ke target kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 2% hingga 4%. Ini seiring dengan permintaan yang cenderung meningkat karena pengaruh kurs yang menguat, permintaan yang mulai meningkat pada kuartal III-2021 dan kuartal IV-2021 akibat vaksinasi mendorong kepercayaan masyarakat. 

Namun, ia meminta otoritas tetap mewaspadai adanya permintaan yang melonjak signifikan (pent-up demand) setelah tertahannya permintaan. 

“Jadi, kita harus mengantisipasi dari sisi persediaan (supply), terutama bahan pangan karena harga internasional juga naik,” tandas David. 

Selanjutnya: BPS mencatat inflasi Februari 2021 sebesar 0,10% mom

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi