KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca dagang Februari surplus sebesar US$ 329,5 juta setelah pada Januari lalu mencatat defisit yang cukup dalam. Meski demikian, ekonom menilai surplus neraca dagang tersebut tidak berlanjut di bulan Maret ini. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, neraca perdagangan di bulan ini masih mungkin mencatat defisit. “Neraca dagang bisa kembali negatif karena impor di Maret ini masih bisa meningkat karena musiman, apalagi jelang pemilu masih banyak belanja-belanja,” ujar David kepada Kontan.co.id, Jumat (15/3). David menjelaskan, adanya berbagai upaya pemerintah untuk menekan impor mulai dari menaikkan pajak barang impor konsumsi, penerapan B20, hingga kebijakan pemerintah yang mewajibkan penjualan minyak mentah (crude oil) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di dalam negeri turut mempengaruhi angka impor.
Ekonom BCA prediksi neraca dagang di bulan Maret bakal defisit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca dagang Februari surplus sebesar US$ 329,5 juta setelah pada Januari lalu mencatat defisit yang cukup dalam. Meski demikian, ekonom menilai surplus neraca dagang tersebut tidak berlanjut di bulan Maret ini. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, neraca perdagangan di bulan ini masih mungkin mencatat defisit. “Neraca dagang bisa kembali negatif karena impor di Maret ini masih bisa meningkat karena musiman, apalagi jelang pemilu masih banyak belanja-belanja,” ujar David kepada Kontan.co.id, Jumat (15/3). David menjelaskan, adanya berbagai upaya pemerintah untuk menekan impor mulai dari menaikkan pajak barang impor konsumsi, penerapan B20, hingga kebijakan pemerintah yang mewajibkan penjualan minyak mentah (crude oil) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di dalam negeri turut mempengaruhi angka impor.