Ekonom BCA prediksi neraca dagang di bulan Maret bakal defisit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca dagang Februari surplus sebesar US$ 329,5 juta setelah pada Januari lalu mencatat defisit yang cukup dalam. Meski demikian, ekonom menilai surplus neraca dagang tersebut tidak berlanjut di bulan Maret ini.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, neraca perdagangan di bulan ini masih mungkin mencatat defisit. “Neraca dagang bisa kembali negatif karena impor di Maret ini masih bisa meningkat karena musiman, apalagi jelang pemilu masih banyak belanja-belanja,” ujar David kepada Kontan.co.id, Jumat (15/3).

David menjelaskan, adanya berbagai upaya pemerintah untuk menekan impor mulai dari menaikkan pajak barang impor konsumsi, penerapan B20, hingga kebijakan pemerintah yang mewajibkan penjualan minyak mentah (crude oil) Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di dalam negeri turut mempengaruhi angka impor.


Hal itu bisa dilihat dari impor di Februari yang turun 13,98% year on year menjadi US$ 12,2 miliar. Impor non migas dan impor migas masing-masing mengalami penurunan sebesar 10,89% (yoy) dan 30,53% (yoy).

Meski impor mengalami penurunan, kinerja ekspor pun turut menurun sebesar 11,33% yoy menjdi US$ 12,53 miliar. David mengatakan, adanya penggunaan B20 di dalam negeri serta permintaan global yang juga rendah turut mempengaruhi kinerja ekspor.

Lebih lanjut David memperkirakan, masih adanya defisit neraca dagang di Maret masih akan membuat defisit transaksi berjalan pada kuartal I melebar cukup tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli