KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memproyeksikan defisit transaksi berjalan berpotensi lebih tinggi pada kuartal I-2024. Salah satunya disebabkan aktivitas impor yang lebih tinggi. Pada tahun 2023, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar US$ 1,6 miliar atau 0,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kepala Ekonom BCA, David Sumual mengatakan, belanja pemerintah dinilai lebih tinggi tahun ini dan berdampak pada tingginya impor. “(Proyeksi defisit transaksi berjalan) masih tipis mungkin sekitar minus 0,1% sampai 0,2% dari PDB di kuartal I 2024,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (24/3).
Ekonom BCA Proyeksikan Defisit Transaksi Berjalan Lebih Tinggi di Kuartal I 2024
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memproyeksikan defisit transaksi berjalan berpotensi lebih tinggi pada kuartal I-2024. Salah satunya disebabkan aktivitas impor yang lebih tinggi. Pada tahun 2023, defisit transaksi berjalan tercatat sebesar US$ 1,6 miliar atau 0,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kepala Ekonom BCA, David Sumual mengatakan, belanja pemerintah dinilai lebih tinggi tahun ini dan berdampak pada tingginya impor. “(Proyeksi defisit transaksi berjalan) masih tipis mungkin sekitar minus 0,1% sampai 0,2% dari PDB di kuartal I 2024,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (24/3).