KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo lebih memilih Indonesia untuk bergabung dan menjadi anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dari pada dengan BRICS (Brazil, Russia, India, China, and South Africa). Direktur Center of Economi and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, jika ingin menjadi negara maju memang Indonesia harus masuk keanggotaan OECD bukan BRICS. Menurutnya, OECD sebagai kumpulan negara maju lebih pas dengan narasi Indonesia Emas 2045. “Iya gak apa-apa (tidak bergabung dengan BRICS), toh Indonesia sudah punya banyak perjanjian kerjasama perdagangan dengan anggota BRICS baik perjanjian bilateral antar negara dan multilateral,” tutur Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (17/9).
Ekonom Beberkan Keuntungan Indonesia Bergabung dengan OECD Ketimbang BRICS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo lebih memilih Indonesia untuk bergabung dan menjadi anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dari pada dengan BRICS (Brazil, Russia, India, China, and South Africa). Direktur Center of Economi and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, jika ingin menjadi negara maju memang Indonesia harus masuk keanggotaan OECD bukan BRICS. Menurutnya, OECD sebagai kumpulan negara maju lebih pas dengan narasi Indonesia Emas 2045. “Iya gak apa-apa (tidak bergabung dengan BRICS), toh Indonesia sudah punya banyak perjanjian kerjasama perdagangan dengan anggota BRICS baik perjanjian bilateral antar negara dan multilateral,” tutur Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (17/9).