JAKARTA. Puncak inflasi tahun ini telah terjadi di Agustus lalu. Ke depan, inflasi diperkirakan bakal semakin melandai. Makanya, para ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan kembali menahan suku bunga acuannya di level 5,75%. Ekonom juga memperkirakan, BI akan lebih memanfaatkan instrumen moneter lainnya seperti menaikkan suku bunga Fasbi. Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexander Sugandi memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuannya di posisi saat ini setidaknya sampai semester I tahun 2013. Menurut Eric dalam kondisi seperti ini BI rate bukanlah instrumen yang efektif untuk diterapkan. "Tidak ada urgensi BI untuk menaikkan BI rate karena inflasi terkendali," ujarnya Selasa (11/9). Ia menambahkan, untuk mengendalikan sektor moneter, BI akan lebih banyak menggunakan instrumen moneter di luar BI rate seperti term deposit maupun Fasbi. Seperti diketahui, Agustus lalu BI telah menaikkan suku bunga Fasbi dari 3,75% menjadi 4%.
Ekonom: BI lebih fokus ke Fasbi ketimbang BI rate
JAKARTA. Puncak inflasi tahun ini telah terjadi di Agustus lalu. Ke depan, inflasi diperkirakan bakal semakin melandai. Makanya, para ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan kembali menahan suku bunga acuannya di level 5,75%. Ekonom juga memperkirakan, BI akan lebih memanfaatkan instrumen moneter lainnya seperti menaikkan suku bunga Fasbi. Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexander Sugandi memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuannya di posisi saat ini setidaknya sampai semester I tahun 2013. Menurut Eric dalam kondisi seperti ini BI rate bukanlah instrumen yang efektif untuk diterapkan. "Tidak ada urgensi BI untuk menaikkan BI rate karena inflasi terkendali," ujarnya Selasa (11/9). Ia menambahkan, untuk mengendalikan sektor moneter, BI akan lebih banyak menggunakan instrumen moneter di luar BI rate seperti term deposit maupun Fasbi. Seperti diketahui, Agustus lalu BI telah menaikkan suku bunga Fasbi dari 3,75% menjadi 4%.