JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus menggodok aturan peningkatan risiko kehati-hatian korporasi dalam melakukan pinjaman luar negeri. Salah satu opsi pilihan yang saat ini dikaji BI adalah maksimum 70% utang dalam bentuk valuta asing (valas) bila dibanding aset dalam bentuk valas. Lebih dari batas itu maka harus dilakukan lindung nilai atawa hedging. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat, porsi utang valas 70% adalah porsi yang moderat. Kuncinya adalah pada hedging. Langkah BI yang membuat aturan soal hedging dan memperpanjang tenor hedging adalah langkah yang baik. Aturan tersebut perlu untuk menindaklanjuti upaya pengendalian utang luar negeri swasta.
Ekonom: BI perlu pikirkan pengawasan utang swasta
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus menggodok aturan peningkatan risiko kehati-hatian korporasi dalam melakukan pinjaman luar negeri. Salah satu opsi pilihan yang saat ini dikaji BI adalah maksimum 70% utang dalam bentuk valuta asing (valas) bila dibanding aset dalam bentuk valas. Lebih dari batas itu maka harus dilakukan lindung nilai atawa hedging. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat, porsi utang valas 70% adalah porsi yang moderat. Kuncinya adalah pada hedging. Langkah BI yang membuat aturan soal hedging dan memperpanjang tenor hedging adalah langkah yang baik. Aturan tersebut perlu untuk menindaklanjuti upaya pengendalian utang luar negeri swasta.