JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan segera menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan, besok, (15/8). Dalam RDG tersebut, salah satu yang akan menjadi pembahasan yakni suku bunga acuan atau BI rate. Ekonom menilai, sebaiknya BI tak menaikkan lagi tingkat BI rate tersebut. "Saya rasa tak perlu menaikkan BI rate. BI mesti memperhitungkan secara lebih cermat, memanfaatkan instrumen yang lain," sebut Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN), Agustinus Prasetyantoko, kepada KONTAN, Rabu, (14/8). Menurutnya, BI perlu memaksimalkan lelang FX Swap. Lelang yang digelar tiap Kamis pun terbilang berhasil. BI sudah 3 kali menyelenggarakan lelang FX Swap tersebut dan selalu mendapat kelebihan permintaan. Pada Kamis, (1/8) lalu, BI menargetkan pelelangan FX Swap senilai US$ 500 juta. Namun permintaannya mencapai US$ 1,605 miliar. Lantas, jumlah yang BI lepas yakni US$ 1,285 miliar.
Ekonom: BI Rate jangan naik lagi
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan segera menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan, besok, (15/8). Dalam RDG tersebut, salah satu yang akan menjadi pembahasan yakni suku bunga acuan atau BI rate. Ekonom menilai, sebaiknya BI tak menaikkan lagi tingkat BI rate tersebut. "Saya rasa tak perlu menaikkan BI rate. BI mesti memperhitungkan secara lebih cermat, memanfaatkan instrumen yang lain," sebut Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN), Agustinus Prasetyantoko, kepada KONTAN, Rabu, (14/8). Menurutnya, BI perlu memaksimalkan lelang FX Swap. Lelang yang digelar tiap Kamis pun terbilang berhasil. BI sudah 3 kali menyelenggarakan lelang FX Swap tersebut dan selalu mendapat kelebihan permintaan. Pada Kamis, (1/8) lalu, BI menargetkan pelelangan FX Swap senilai US$ 500 juta. Namun permintaannya mencapai US$ 1,605 miliar. Lantas, jumlah yang BI lepas yakni US$ 1,285 miliar.