JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga alias BI rate sebesar 25 bps menjadi 7,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan hari ini (18/11). Dengan kenaikan suku bunga ini, BI masih optimis pertumbuhan Indonesia bisa mencapai 5,1% hingga akhir tahun. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat dengan kenaikan suku bunga 25 bps untuk mengantisipasi ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Rp 2.000 per liter, maka ekonomi Indonesia hingga akhir tahun bisa mencapai 5,05%. Menurut Lana, konsumsi rumah tangga akan tertekan. Saat ini, pertumbuhan kredit sudah turun ke arah 13,9% dan ini sudah di bawah target BI yang sebesar 15%. Dengan adanya kenaikan kembali suku bunga 25 bps maka laju kredit akan semakin menurun dan konsumsi masyarakat semakin melambat. Untuk tahun depan, Lana memprediksi ekonomi Indonesia bisa lebih baik ke arah 5,3%-5,6%. "Itu dengan catatan investasi membaik dan pengeluaran pemerintah serapannya baik," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ekonom: BI rate naik 0,25%, ekonomi di bawah 5,1%
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga alias BI rate sebesar 25 bps menjadi 7,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan hari ini (18/11). Dengan kenaikan suku bunga ini, BI masih optimis pertumbuhan Indonesia bisa mencapai 5,1% hingga akhir tahun. Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih berpendapat dengan kenaikan suku bunga 25 bps untuk mengantisipasi ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Rp 2.000 per liter, maka ekonomi Indonesia hingga akhir tahun bisa mencapai 5,05%. Menurut Lana, konsumsi rumah tangga akan tertekan. Saat ini, pertumbuhan kredit sudah turun ke arah 13,9% dan ini sudah di bawah target BI yang sebesar 15%. Dengan adanya kenaikan kembali suku bunga 25 bps maka laju kredit akan semakin menurun dan konsumsi masyarakat semakin melambat. Untuk tahun depan, Lana memprediksi ekonomi Indonesia bisa lebih baik ke arah 5,3%-5,6%. "Itu dengan catatan investasi membaik dan pengeluaran pemerintah serapannya baik," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News