JAKARTA. Meski tingkat inflasi saat ini sangat tinggi, para ekonom memprediksi, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pada akhir tahun tetap akan ada pada level 6,5%. Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexander Sugandi menduga, Bank Indonesia (BI) tak mau gegabah menaikan suku bunga. "Alasannya capital inflow saat ini sangat besar, kalau BI rate naik dana asing pasti tak akan terbendung," jelasnya. Hal itu juga bisa merusak neraca atau balance sheet BI.Disisi lain, sebagai otoritas moneter, BI harus menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil. Eric menghitung, BI rate baru akan naik pada kuartal kedua tahun 2011. "Naik 25 bps, kemudian dikuartal tiga naik 75 bps menjadi 7,5%," jelas Eric. Setelah itu, BI kembali mempertahankan suku bunga tersebut hingga akhir tahun 2011.Kenaikan tersebut akan mengiringi angka inflasi tahun depan yang juga lebih tinggi. Faktor pendorongnya antaralain pembatasan subsidi BBM untuk mobil tertentu. "Ditambah lagi dengan tekanan inflasi global karena dollar AS semakin banyak beredar," tutur Eric.Meski bunga acuan akan naik, Eric memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 akan lebih tinggi ketimbang tahun ini yaitu dari 6% menjadi 6,5%. Inflasi November lalu tak jauh dari perkiraan para analis. Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi November lalu sebesar 0,6%. Jika dihitung tahun kalender, inflasi tahun ini sudah sebesar 5,98%. Sedangkan secara year on year inflasi sudah sebesar 6,33%.
Ekonom : BI rate naik 25 bps di kuartal kedua 2011
JAKARTA. Meski tingkat inflasi saat ini sangat tinggi, para ekonom memprediksi, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pada akhir tahun tetap akan ada pada level 6,5%. Ekonom Standard Chartered Bank Eric Alexander Sugandi menduga, Bank Indonesia (BI) tak mau gegabah menaikan suku bunga. "Alasannya capital inflow saat ini sangat besar, kalau BI rate naik dana asing pasti tak akan terbendung," jelasnya. Hal itu juga bisa merusak neraca atau balance sheet BI.Disisi lain, sebagai otoritas moneter, BI harus menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil. Eric menghitung, BI rate baru akan naik pada kuartal kedua tahun 2011. "Naik 25 bps, kemudian dikuartal tiga naik 75 bps menjadi 7,5%," jelas Eric. Setelah itu, BI kembali mempertahankan suku bunga tersebut hingga akhir tahun 2011.Kenaikan tersebut akan mengiringi angka inflasi tahun depan yang juga lebih tinggi. Faktor pendorongnya antaralain pembatasan subsidi BBM untuk mobil tertentu. "Ditambah lagi dengan tekanan inflasi global karena dollar AS semakin banyak beredar," tutur Eric.Meski bunga acuan akan naik, Eric memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 akan lebih tinggi ketimbang tahun ini yaitu dari 6% menjadi 6,5%. Inflasi November lalu tak jauh dari perkiraan para analis. Badan Pusat Statistik mencatat, inflasi November lalu sebesar 0,6%. Jika dihitung tahun kalender, inflasi tahun ini sudah sebesar 5,98%. Sedangkan secara year on year inflasi sudah sebesar 6,33%.