Ekonom: Bila Tak Ada Omicron, Konsumsi Rumah Tangga Kuartal I Bisa Naik 4,5%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan pertumbuhan konsumsi rumah tangga diramal berlanjut pada awal tahun 2022, seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat pada awal tahun ini. 

Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal I-2022 bisa mencapai 4,5% yoy atau lebih tinggi dari kuartal I-2021 yang pada waktu itu terkontraksi 2,23% yoy. 

Salah satu pendorong peningkatan konsumsi rumah tangga pada tiga bulan pertama tahun ini adalah adanya perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada awal Februari 2022. 


“Selain itu, ini juga melanjutkan perbaikan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2021 yang saya kira sudah lebih tinggi dibandingkan level pra pandemi,” kata David kepada Kontan.co.id, Senin (31/1). 

Baca Juga: Kontribusi Ekonomi Syariah Terhadap PDB Nasional Terus Meningkat

Namun, David tetap memberi catatan. Ada hal yang berpotensi yang menekan prospek pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal pertama tahun ini. Tak lain dan tak bukan dari perkembangan kasus Omicron. 

David khawatir, bila kasus harian Covid-19 meningkat signifikan, pemerintah kemudian akan menarik rem darurat berupa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ketat lagi sehingga menghambat laju roda perekonomian. 

Bila ini terjadi, David memperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal I-2022 bisa hanya di kisaran pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 yang sebesar 1,03% yoy, meski ada kemungkinan sedikit lebih tinggi. 

“Bisa mirip dengan kondisi di kuartal III-2021 yang pada waktu itu ada pembatasan ketat karena perkembangan varian Delta,” jelas David. 

Baca Juga: Pangkas Proyeksi Nilai Transaksi E-commerce, BI Optimistis Prospeknya Bagus

Namun, David berharap ini tidak terjadi. Kalaupun terjadi, David percaya masyarakat sudah lebih adaptif sehingga pertumbuhan konsumsi rumah tangga tak berkurang signifikan. 

Dalam hal ini, dari sisi psikologis masyarakat sudah lebih siap dalam menghadapi pembatasan sehingga tingkat konsumsi masih akan terus berjalan. Belum lagi, ada pilihan berbelanja secara daring yang membuat roda konsumsi rumah tangga masih berputar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi