Ekonom BSI Proyeksi BI Pertahankan Suku Bunga Acuan pada Pertemuan Agustus 2024



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) bakal mengumumkan kebijakan suku bunga atau BI Rate pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 20-21 Agustus 2024 ini.

Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo memproyeksi, BI belum akan menurunkan BI-rate pada RDG bulan ini, meski secara fundamental aliran modal asing yang masuk ke dalam negeri (inflow) mulai terlihat di pasar keuangan setelah sebelumnya lebih dominan masuk ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Tetapi inflow ke pasar keuangan ini baru minggu-minggu awal. Menurunkan suku bunga sekarang akan membuat yield differential tipis,” tutur Banjaran kepada Kontan, Senin (19/8).


Di samping itu, Banjaran juga melihat bila BI menurunkan suku bunga bulan ini akan berisiko untuk konsistensi inflow di tengah The Fed yang masih mengkaji penurunan suku bunganya pada September 2024 mendatang.

Untuk diketahui, saat ini Bi-rate berada di level 6,25%. BI pertama kalinya menaikkan suku bunga tahun ini yakni pada April 2024 sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25%. Kemudian, BI masih mempertahankan suku bunganya hingga Juli 2024.

Baca Juga: Ekonom Citi Indonesia Perkirakan BI Rate Akan Turun 25 Bps di September 2024

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, pihaknya membuka peluang penurunan suku bunga acuan atau BI rate pada kuartal IV 2024.

“Sementara ini memang suku bunga BI rate tetap kami pertahankan 6,25% dan kami akan mencoba nanti mungkin kalau ada ruang pada kuartal IV untuk menurunkan suku bunga,” tutur Gubernur BI Perry Warjiyo saat melakukan rapat kerja bersama Banggar DPR RI, Senin (8/7).

Perry menyampaikan, arah penurunan suku bunga ini akan bergantung dengan kondisi nilai tukar rupiah. Maka dari itu, ia menyebut saat ini BI sedang fokus menstabilkan  nilai tukar yang sedang mengalami tren pelemahan akhir-akhir ini.

BI menargetkan rupiah akan bergerak stabil di kisaran Rp 15.700 hingga Rp 16.100 per dolar AS pada akhir tahun ini.

“Kalau kemudian nilai tukar rupiah bisa stabil, mungkin kuartal IV 2024 kami coba ruang untuk penurunan suku bunga bisa dilakukan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari