Ekonom BSI Proyeksikan Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh Hingga 5,03% pada 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya optimistis pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global. Ia memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 4,93% hingga 5,03% pada tahun 2023.

Menurut dia, inflasi yang melandai lebih cepat, konsumsi yang kembali ke level sebelum pandemi, serta manufaktur yang konsisten di zona ekspansif menjadi penopang fundamental ekonomi yang solid.

Adapun, mengenali perubahan gaya hidup intergenerational pasca pandemi, cycles industry, serta creating momentum through nudging menjadi solusi yang ditawarkan Banjaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut.


Baca Juga: Ekonomi Global Melambat, Ini Saran Ekonom kepada Pemerintah

Namun, Indonesia tetap waspada karena diprediksi bakal ada potensi perlambatan ekonomi global yang berdampak terhadap perekonomian domestik, meski tidak terlalu signifikan. 

Misalnya resesi ekonomi Eropa, perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS), serta belum optimalnya re-opening China yang akan memengaruhi kinerja perekonomian Indonesia melalui jalur perdagangan sekitar 1,8% hingga 2% dari total Produk Domestik Bruto (PDB).

“Kontraksi tersebut relatif kecil, karena sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di-drive oleh konsumsi Rumah Tangga sebesar 57%,” ujar dia kepada Kontan, Minggu (25/6).

Baca Juga: Incar Kinerja Positif, Begini Rekomendasi Saham Prodia Widyahusada Tbk (PRDA)

Sebelumnya, terjadi perlambatan ekonomi China dimana pertumbuhan ekonomi negara tersebut pada Kuartal-I 2023 hanya 4,55% dan tidak sesuai perkiraan.

Bahkan, lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara tersebut hanya akan berada di rentang 5,2% hingga 5,6% pada 2023 dan melemah ke kisaran 4,5% hingga 4,9% di 2024.

Perlambatan ekonomi China lantas ditakutkan berimbas ke Indonesia. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) optimistis ekonomi Indonesia 2023 akan tetap tumbuh di kisaran 4,5% hingga 5,3% dengan menggenjot perekonomian domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli