JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksi, posisi cadangan devisa (cade) Indonesia hingga akhir tahun ini berpotensi meningkat di kisaran US$ 120 miliar-US$ 125 miliar. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan posisi cadev akhir April 2017 yang diumumkan Bank Indonesia (BI) sebesar US$ 123,2 miliar. Menurut Josua, kombinasi rencana moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang ingin mengurangi neraca The Fed dan menaikkan suku bunga acuan perlu menjadi pertahatian khusus. Hal tersebut kata Josua, bisa menyebabkan gejolak pada kurs rupiah. Namun ia meyakini, gejolak yang timbul nantinya tidak akan signifikan. Sebab kata Josua, pengurangan neraca The Fed akan dilakukan secara gradual.
Ekonom: Cadev akhir tahun bisa naik US$ 125 miliar
JAKARTA. Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksi, posisi cadangan devisa (cade) Indonesia hingga akhir tahun ini berpotensi meningkat di kisaran US$ 120 miliar-US$ 125 miliar. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan posisi cadev akhir April 2017 yang diumumkan Bank Indonesia (BI) sebesar US$ 123,2 miliar. Menurut Josua, kombinasi rencana moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang ingin mengurangi neraca The Fed dan menaikkan suku bunga acuan perlu menjadi pertahatian khusus. Hal tersebut kata Josua, bisa menyebabkan gejolak pada kurs rupiah. Namun ia meyakini, gejolak yang timbul nantinya tidak akan signifikan. Sebab kata Josua, pengurangan neraca The Fed akan dilakukan secara gradual.