KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada September 2024. Penurunan ini kemungkinan menjadi satu-satunya di sisa tahun 2024, dipengaruhi oleh kondisi global dan domestik yang saat ini tengah stabil.

Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman mengatakan bahwa penurunan suku bunga ini juga akan berdampak pada suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dengan tenor 12 bulan. 

Suku bunga SRBI diperkirakan akan mengalami penurunan yang lebih signifikan dibandingkan dengan penurunan BI Rate.

Baca Juga: BI Gencar Hadirkan Beragam Instrumen demi Jaga Likuiditas Valas Perbankan

"Ketika BI menaikkan BI Rate 7 hari, baik pada bulan Oktober tahun lalu maupun pada bulan April tahun ini, kami melihat kurva operasi moneternya menjadi lebih curam. Artinya, suku bunga SRBI 12 bulan naik lebih tajam dibandingkan kenaikan BI Rate. Dengan prediksi bahwa suku bunga akan turun, maka suku bunga SRBI diprediksi akan turun lebih signifikan dibandingkan BI Rate," ujar Helmi belum lama ini.

Selain itu, Helmi juga memproyeksikan bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada September 2024, diikuti dengan penurunan tambahan 50 bps pada Oktober 2024. 

Penurunan ini diperkirakan akan terus berlanjut dengan penurunan 25 bps pada setiap pertemuan berikutnya, hingga suku bunga The Fed mencapai 3%-3,25% pada pertengahan tahun 2025.

Baca Juga: Bunga Deposito Bank Mulai Terkerek di Era Suku Bunga Tinggi

"Jika The Fed menurunkan suku bunga hingga 3,25% pada pertengahan tahun depan, kami memperkirakan BI Rate juga akan turun ke arah 5% dalam siklus penurunan suku bunga ini," tambah Helmi.

Selanjutnya: Harga Tembaga LME Naik 1,1% ke US$9.213 per Ton pada Senin (19/8)

Menarik Dibaca: Kasus yang Dipecahkan Song Seung-hoon dalam The Player 2: Master of Swindlers

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli