Ekonom Core Indonesia: Kualitas serapan APBN 2018 cukup baik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hampir semua pos belanja pemerintah mengalami peningkatan penyerapan. Melihat hal ini, ekonom Core Indonesia Piter Abdullah mengatakan, peningkatan realisasi tersebut menunjukkan peningkatan kerja atau kualitas manajemen anggaran.

"Yang sudah dianggarkan seharusnya dikelola dengan baik agar bisa direalisasikan," ungkap Piter saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (11/12).

Peningkatan kualitas tersebut juga dilihat dari hasil realisasi belanja. Menurut Piter salah satunya adalah berjalannya program-program pemerintah seperti pembangunan infrastruktur. Dampaknya dapat dilihat dengan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.


Selain itu Piter juga mengatakan peningkatan penyerapan terbesar pada belanja subsidi. Peningkatan realisasi belanja untuk subsidi sangat dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak dan pelemahan rupiah.

"Sementara pada pos yang lain diluar subsidi masih dalam kisaran kewajaran dan dapat dikatakan karena perbaikan kualitas serapan. Perbaikan ini perlu dipertahankan pada APBN 2019," ungkapnya.

Catatan saja, belanja pemerintah pusat per Oktober 2018 sebesar Rp 1.074,43 triliun atau 73,87% dari pagu sebesar Rp 1.454,49 triliun. Realisasi belanja ini terdiri dari belanja pegawai Rp 181,72 triliun atau 79,89% terhadap pagu sebesar Rp 227,46 triliun, belanja barang Rp 228,17 triliun atau mencapai 67,34% dari pagu Rp 338,83 triliun, belanja modal Rp 107.34 triliun atau mencapai 52,65% dari pagu senilai Rp 203,88 triliun, dan bantuan sosial Rp 69,14 triliun setara 89,49% dari pagu sebesar Rp 77,26 triliun

Sedangkan pembayaran bunga utang Rp 213,22 triliun atau mencapai 89,36% dari pagu sebesar Rp 238,61 triliun dan subsidi Rp 160,36 triliun atau 102,64% terhadap pagu yang sebesar Rp 156,23 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi