Ekonom Core: Langkah monetisasi utang BI tak ganggu stabilitas nilai tukar rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menelurkan banyak kebijakan untuk menghalau dampak negatif virus Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia.

Salah satunya, BI juga terjun langsung ke pasar perdana untuk membeli Surat Utang Negara (SUN) yang disebut sebagai monetisasi utang.

Ekonom CORE Piter Abdullah, menilai apa yang dilakukan oleh BI hampir tidak ada yang berbeda dengan apa yang dilakukan oleh bank sentral lain di dunia. Menurutnya, bahkan apa yang dilakukan oleh BI jauh lebih konservatif khususnya dari sisi kuantitas.


Baca Juga: Pemerintah disarankan tingkatkan peran KSSK daripada bubarkan OJK

“Saya tidak melihat apa yang dilakukan oleh BI akan mengikis independensi BI. Independensi bukan berarti tidak ada kerjasama antara BI dengan kementerian keuangan atau pihak lain,” tandas Piter kepada KONTAN, Minggu (5/7).

Piter bilang, tujuan utama BI pada akhirnya tetap kepada pencapaian kesejahteraan masyarakat yaitu dengan menjaga stabilitas nilai tukar atau inflasi.

“Untuk itu di tengah wabah saat ini BI harus bekerjasama dengan pemerintah dan lembaga lain. Itu sama sekali tidak mengorbankan independensi BI,” tambahnya.

Baca Juga: Banyak dilepas asing, berikut rekomendasi analis untuk saham TLKM dan BBRI

Bahkan ia melihat, langkah monetesasi utang yang dilakukan BI ini sama sekali tidak melihat kebijakan BI mengganggu stabilitas nilai tukar. Sebab, selama masa pandemi ini nilai tukar relatif stabil cenderung menguat.

Untuk itu, Piter bilang, yang harus dilakukan oleh pemerintah di tengah pandemi adalah bagaimana menjamin keselamatan Masyarakat dari sisi kesehatan dan juga ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli