Ekonom CORE: Likuiditas dan modal perbankan di Indonesia masih sangat baik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat ekonomi menilai, kondisi industri perbankan saat ini masih baik. Masyarakat diminta tak perlu khawatir mengingat pemerintah dan otoritas juga terus mendukung terciptanya kestabilan sistem keuangan  di tengah pandemi Covid-19 ini, dalam rangka penguatan ekonomi nasional.

Piter Abdullah, Ekonom CORE Indonesia menjelaskan, posisi permodalan atau capital adequate ratio (CAR) perbankan saat ini masih di kisaran 20%. Posisi ini melampaui batas permodalan yang ditetapkan dalam BASEL I hingga BASEL III.

“Sementara kalau berbicara mengenai batasan-batasan yang diatur dalam BASEL III pun untuk berjaga-jaga di saat krisis, paling-paling BASEL III membatasi CAR di kisaran 12%-13%. Apalagi kalau merujuk ke BASEL I yang membatasi CAR di kisaran 8% tresholdnya. Jadi Indonesia jauh di atas batas minimum permodalan untuk berjaga-jaga dari sisi permodalan,” kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Minggu (12/7).


Baca Juga: Revisi UU BI, tiga calon deputi gubernur BI sepakat penguatan bank sentral

Dengan  kondisi tersebut, Piter menegaskan agar nasabah maupun pelaku usaha tidak perlu mengkhawatirkan kondisi perbankan saat ini. Menurutnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan secara agregat jika misalnya liquidity coverage ratio (LCR) bank masih oke.

Demikian pula dari sisi profitability, tingkat keuntungan perbankan masih tinggi. Net interest margim (NIM) perbankan saat ini masih terjaga. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pun masih terjaga di bawah 3%.

Piter mengakui, memang ada masalah di individual bank. Namun menurut dia, hal itu masih dalam kondisi yang relatif aman. “Karena kalau kita lihat satu-satu, bank yang dianggap bermasalah, permodalan dan likuiditasnya masih terjaga, walaupun sudah ada tekanan, tetapi belum menunjukkan hal yang perlu dikhawatirkan,” jelasnya.

Editor: Anna Suci Perwitasari