KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ramainya perusahaan melakukan penawaran saham perdana membuat likuiditas perbankan semakin gendut. Tak heran, raihan dana segar dari initial public offering (IPO) itu juga masuk ke instrumen simpanan bank. Ekonom dan Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menilai penempatan dana di perbankan oleh korporasi memiliki tujuan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi. Juga untuk berjaga-jaga untuk ekspansi maupun ditempatkan ke instrumen yang menguntungkan dibandingkan bunga bank. “Sebelum IPO, perusahaan menyampaikan prospektus yang berisikan rencana penggunaan dana dalam rangka investasi pengembangan usaha. Jadi setelah IPO dipastikan dana mereka tidak akan hanya mengendap di bank,” jelas Piter kepada Kontan.co.id pada Rabu (1/2).
Ekonom CORE menilai dana IPO emiten di bank hanya parkir sementara
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ramainya perusahaan melakukan penawaran saham perdana membuat likuiditas perbankan semakin gendut. Tak heran, raihan dana segar dari initial public offering (IPO) itu juga masuk ke instrumen simpanan bank. Ekonom dan Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menilai penempatan dana di perbankan oleh korporasi memiliki tujuan kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi. Juga untuk berjaga-jaga untuk ekspansi maupun ditempatkan ke instrumen yang menguntungkan dibandingkan bunga bank. “Sebelum IPO, perusahaan menyampaikan prospektus yang berisikan rencana penggunaan dana dalam rangka investasi pengembangan usaha. Jadi setelah IPO dipastikan dana mereka tidak akan hanya mengendap di bank,” jelas Piter kepada Kontan.co.id pada Rabu (1/2).