KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Piter Abdullah, Ekonom Senior Center of Reform on Economics (Core) mengakui bahwa Indonesia saat ini memang membutuhkan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI). Namun, FDI tidak optimal bukan karena daftar negatif investasi (DNI). "Buktinya izin prinsip penanaman modal asing (PMA) ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) selama tiga tahun terakhir melonjak drastis. Artinya asing tidak masalah dengan DNI yang ada sebelumnya," ungkap Piter saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (14/12). Banyak faktor yg masih jadi kendala masuknya FDI. Kendala tersebut antara lain permasalahan perizinan, pembebasan lahan, perburuhan, hingga ketersediaan bahan baku. "Dari sekian banyak izin prinsip PMA yang diberikan oleh BKPM, hanya sekitar 30% yangg bisa direalisasikan. Artinya banyak kendala realisasi investasi PMA," jelasnya.
Ekonom Core menilai masih banyak faktor yang hambat masuknya investasi asing
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Piter Abdullah, Ekonom Senior Center of Reform on Economics (Core) mengakui bahwa Indonesia saat ini memang membutuhkan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI). Namun, FDI tidak optimal bukan karena daftar negatif investasi (DNI). "Buktinya izin prinsip penanaman modal asing (PMA) ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) selama tiga tahun terakhir melonjak drastis. Artinya asing tidak masalah dengan DNI yang ada sebelumnya," ungkap Piter saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (14/12). Banyak faktor yg masih jadi kendala masuknya FDI. Kendala tersebut antara lain permasalahan perizinan, pembebasan lahan, perburuhan, hingga ketersediaan bahan baku. "Dari sekian banyak izin prinsip PMA yang diberikan oleh BKPM, hanya sekitar 30% yangg bisa direalisasikan. Artinya banyak kendala realisasi investasi PMA," jelasnya.