KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peneliti senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy menyarankan agar pemerintah untuk tak buru-buru dalam meningkatkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN). “Harusnya ditunggu dulu, lihat dulu bagaimana pemulihan ekonomi di tahun depan? Apakah arahnya sudah cocok? Setelah matang, baru kemudian mengambil keputusan dalam menaikkan tarif PPN atau tidak,” kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (5/5). Bila memang niat pemerintah untuk menaikkan PPN adalah menggenjot penerimaan, Yusuf mengimbau di tahun depan pemerintah memanfaatkan kelonggaran defisit anggaran yang bisa di atas 3%.
Ekonom CORE minta pemerintah tak buru-buru kerek tarif PPN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peneliti senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy menyarankan agar pemerintah untuk tak buru-buru dalam meningkatkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN). “Harusnya ditunggu dulu, lihat dulu bagaimana pemulihan ekonomi di tahun depan? Apakah arahnya sudah cocok? Setelah matang, baru kemudian mengambil keputusan dalam menaikkan tarif PPN atau tidak,” kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (5/5). Bila memang niat pemerintah untuk menaikkan PPN adalah menggenjot penerimaan, Yusuf mengimbau di tahun depan pemerintah memanfaatkan kelonggaran defisit anggaran yang bisa di atas 3%.