KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengumumkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pemenang dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Dengan demikian, Jokowi bakal kembali menduduki kursi RI 1 hingga tahun 2024 mendatang. Tugas berat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi juga menjadi pekerjaan rumah (PR) presiden terpilih. Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai, Jokowi masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi. Sebab, selama ini target pertumbuhan ekonomi yang dipasang pemerintah selalu rendah, termasuk dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2020 yang sebesar 5,3%-5,6%.
"Kita perlu pertumbuhan ekonomi di atas 6% agar bisa keluar dari jebakan negara pendapatan menengah," kata Piter kepada Kontan.co.id, Selasa (21/5). Berdasarkan kajian CORE, Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 7% untuk memanfaatkan atau mewujudkan bonus demografi pada tahun 2030 mendatang. Sehingga, pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% saja tidak cukup.