KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai imbas dari penurunan harga minyak dunia dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, Pemerintah memutuskan untuk menurunkan beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku mulai 10 Februari. Hal ini pun dinilai wajar menjelang pemilihan presiden. Tak hanya menurunkan harga BBM, pemerintah juga akan memberikan diskon tarif listrik sebesar Rp 52 per kilowatt hour (kWh), bagi pelanggan R-I 900 VA yang akan berlaku 1 maret mendatang. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam memandang, keputusan penurunan harga BBM dan tarif listrik ini sulit dipisahkan dari pemilihan presiden dan memang wajar dilakukan oleh petahana.
Ekonom Core: Penurunan harga BBM dan tarif listrik adalah hal wajar jelang pilpres
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai imbas dari penurunan harga minyak dunia dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, Pemerintah memutuskan untuk menurunkan beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) yang berlaku mulai 10 Februari. Hal ini pun dinilai wajar menjelang pemilihan presiden. Tak hanya menurunkan harga BBM, pemerintah juga akan memberikan diskon tarif listrik sebesar Rp 52 per kilowatt hour (kWh), bagi pelanggan R-I 900 VA yang akan berlaku 1 maret mendatang. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam memandang, keputusan penurunan harga BBM dan tarif listrik ini sulit dipisahkan dari pemilihan presiden dan memang wajar dilakukan oleh petahana.