Ekonom Core prediksi BI masih tahan suku bunga di level 6%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Center of Reform on Economic (Core) Piter Abdullah memprediksi Bank Indonesia (BI) masih akan mempertahankan suku bunga di level 6%. Hal itu dilakukan untuk menjaga agar arus modal asing yang masuk tidak berbalik arah dan melemahkan rupiah.

"Masih ada risiko bagi BI untuk menurunkan suku bunga walaupun The Fed dan bank-bank sentral global masih dalam tren dovish," jelas Piter saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/4).

Menurutnya penurunan suku bunga acuan BI akan mempersempit selisih suku bunga dengan The Fed sehingga bisa menyebabkan tertahannya arus modal asing yang masuk. "Bahkan bisa memicu arus balik atau sudden reversal yang bisa menyebabkan melemahnya rupiah," imbuh dia.


Sementara itu, BI tetap bisa berusaha melonggarkan likuiditas dengan memanfaatkan bauran kebijakan seperti melonggarkan operasi moneter atau meninjau giro wajib minimum (GWM).

Pelonggaran moneter terkait dengan repo surat berharga negara (SBN), dan kebijakan ekspansi moneter lain yang selama ini sudah dilakukan BI selama beberapa bulan terakhir.

Sedangkan GWM adalah opsi melonggarkan likuiditas dengan menurunkan besarnya GWM primer sehingga bank-bank mampu menyalurkan kredit yang lebih besar. Senada dengan Piter, ekonom Bank Tabungan Negara (BTN) Winang Budoyo juga memprediksi BI masih akan menahan suku bunga.

"Saya rasa ketidakpastian masih tinggi jadi BI lebih baik menahan dulu," imbuh dia.

Sepanjang kuartal I-2019, BI tidak menaikkan suku bunga. Kendati begitu, BI telah cukup agresif menaikkan suku bunga hingga enam kali pada 2018. Kenaikan tersebut dari 4,25% menjadi 6% hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli