Ekonom Core Ramal Surplus Neraca Perdagangan Desember Sebesar US$ 4,28 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Surplus neraca perdagangan pada Desember 2022 diperkirakan masih berlanjut. Hanya saja, nilai surplus neraca perdagangan menyusut jika dibandingkan dengan surplus yang terjadi pada November 2022.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet meramal, neraca dagang pada Desember 2022 akan mengalami surplus dikisaran US$ 4,28 miliar atau lebih rendah dibandingkan posisi pada November 2022 yang mencapai US$ 5,16 miliar.

Yusuf mengatakan, penurunan kni disebabkan adanya penyesuaian dari harga komoditas dan permintaan global yang ternyata tidak lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya.


Baca Juga: Kinerja Ekspor Menurun, Surplus Neraca Perdagangan di Desember 2022 Susut

"Beberapa harga komoditas yang mengalami penyesuaian diantaranya harga CPO dan juga batubara. Selain itu, China sebagai negara tujuan utama ekspor juga tengah dihadapi pada gelombang baru penyebaran covid-19," ujar Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (15/1).

Lebih detail, Yusuf memperkirakan nilai ekspor akan mengalami kontraksi sebesar 0,46% secara bulanan. Hanya saja jika dihitung secara tahunan, ekspor masih dapat tumbuh dikisaran 7,4%.

Sementara untuk impor, Yusuf memperkirakan secara tahunan akan mengalami kontraksi 7,61%, namun secara bulanan masih dapat tumbuh dikisaran 4%.

"Dengan konfigurasi di atas neraca perdagangan di sepanjang tahun 2022 diperkirakan akan berasa di kisaran US$ 54,8 miliar," katanya.

Yusuf bilang, angka proyeksi sepanjang 2022 ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan angka neraca perdagangan kumulatif Januari sampai November yang berada di kisaran US$ 50,5 miliar.

Selain itu, angka neraca perdagangan tersebut juga lebih rendah dari kisaran sepanjang 2021 yang berada pada angka US$ 35,3 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto