KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pelemahan nilai tukar rupiah, utang luar negeri (ULN) Indonesia akhir Juni lalu melambat. Bank Indonesia (BI) mencatat, ULN akhir kuartal II-2018 sebesar US$ 355,7 miliar, hanya tumbuh 5,5% year on year (yoy). Sementara di akhir kuartal I-2018, ULN masih tumbuh 8,9% yoy dan di akhir Mei masih tumbuh 6,8% yoy. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah memang menjadi faktor utama yang menyebabkan ULN kembali melambat. Menurutnya, selama nilai tukar rupiah berpotensi terus melemah, maka risiko menarik pinjaman valas akan lebih tinggi. Dengan demikian, ULN juga masih berpotensi melambat.
Ekonom Core: Sepanjang rupiah melemah, utang luar negeri berpotensi melambat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pelemahan nilai tukar rupiah, utang luar negeri (ULN) Indonesia akhir Juni lalu melambat. Bank Indonesia (BI) mencatat, ULN akhir kuartal II-2018 sebesar US$ 355,7 miliar, hanya tumbuh 5,5% year on year (yoy). Sementara di akhir kuartal I-2018, ULN masih tumbuh 8,9% yoy dan di akhir Mei masih tumbuh 6,8% yoy. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah memang menjadi faktor utama yang menyebabkan ULN kembali melambat. Menurutnya, selama nilai tukar rupiah berpotensi terus melemah, maka risiko menarik pinjaman valas akan lebih tinggi. Dengan demikian, ULN juga masih berpotensi melambat.