Ekonom DBS Proyeksikan Inflasi Indonesia Akhir 2023 di Bawah 4%



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom bank DBS menilai inflasi Indonesia pada akhir tahun akan mencapai di bawah 4% atau 3,7%. Angka itu mengartikan inflasi akan kembali pada target semester kedua 2023.

Senior Economist DBS Bank Radhika Rao menilai kenaikan inflasi Indonesia dipicu sektor pangan dan harga BBM. Terkait hal itu, dia melihat pemerintah benar-benar tengah berfokus untuk menekan inflasi terutama di kedua sektor tersebut.

"Harga bahan bakar secara lokal dibenahi terlihat menurun dan juga makanan," ucap dia dalam Group Discussion Bank DBS, Selasa (28/3).


Baca Juga: Ekonom: Tren Peningkatan Inflasi akan Kembali Terjadi pada Ramadan dan Lebaran 2023

Radhika menlanjutkan pemerintah juga tengah berupaya untuk menjaga ketersediaan pasokan beras pada tahun ini. Salah satunya dengan langkah administratif, yakni impor.

"Langkah-langkah pemerintah yang membantu mengatasi masalah pangan, khususnya beras, adalah sesuatu yang sedang hangat diperbincangkan saat ini. Menurut kami, impor beras sudah meningkat dan pemerintah juga berusaha untuk menambal ketersediaan dengan memanfaatkan panen raya," ujar dia.

Melihat fenomena tersebut, Radhika memproyeksikan inflasi pada semester I 2023 akan stabil sekitar 4,5%-5%.

Dia pun memprediksi inflasi akan membaik pada Semester II, yakni berada di bawah 4% atau 3,7%. Artinya, akan kembali pada target Semester II 2023.

Baca Juga: Begini Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Senin (27/3)

Radhika menilai inflasi juga tak terlepas dari kebijakan Bank Indonesia yang telah menahan suku bunga. Menurut dia, belum banyak bank sentral yang melakukan jeda, tetapi Bank Indonesia sudah terdepan. 

"Kami pun berpikir mereka akan menahan suku bunga untuk sisa tahun ini," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli