Ekonom DBS Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Baru Akan Membaik Setelah Pemilu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan cenderung melambat jelang pemilihan umum (pemilu), Namun akan mulai membaik setelah proses pemilu selesai.

Ekonom Senior Bank DBS Radhika Rao menyampaikan, pertumbuhan ekonomi memang biasanya cenderung melambat jelang pemilu, dan baru akan stabil setelah pemilu selesai. berkaca pada awal semester II 2023 lalu atau pada kuartal III, pertumbuhan ekonomi turun menjadi 4,94%, dari kuartal II yang sebesar 5,17%.

“Pertumbuhan ekonomi cenderung melambat jelang pemilu. Ekonomi baru stabil dan meningkat setelah pemilu,” tutur Radhika dalam media briefing, Rabu (7/2).


Meski begitu, Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di semester I 2024 ini akan mulai membaik. Dorongannya karena bantuan sosial (bansos) yang gencar disalurkan pemerintah pada awal tahun, seperti BLT dan beras 10 kg.

Baca Juga: JP Morgan Prediksi Konsumsi Domestik Indonesia Tetap Kuat pada 2024

Kemudian juga pada kuartal I ada momentum puasa dan Lebaran yang akan mendorong konsumsi rumah tangga, sehingga pada muaranya akan berdampak baik bagi perekonomian dalam negeri.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Riset DBS Group Maynard Arif menyampaikan, memang dampak pemilu pada kuartal I tidak akan terlalu signifikan untuk mendorong konsumsi. 

Akan tetapi, karena berbarengan dengan momentum puasa dan Lebaran, maka diharapkan konsumsi rumah tangga  bisa meningkat.

“Dampak pemilu juga sepertinya tak akan terlalu signifikan di kuartal I. tapi diharapkan dengan adanya pemilu dan juga Lebaran akan mendongkrak konsumsi akan terbantu di kuartal pertama,” ungkapnya.

Baca Juga: Bank Indonesia: Perekomian Global Akan Trending Down pada Tahun 2024

Ia juga optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini akan cukup baik di kisaran 5%. Hal ini berkaca pada tiga kali pemilu terakhir yang pertumbuhannya relatif moderat di sekitar 5%.

Lebih lanjut, Maynard menambahkan, di semester II 2024 mendatang dengan adanya pilkada gubernur dan bupati serentak, diharapkan bisa mendongkrak konsumsi, dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi 2024 menjadi lebih baik lagi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi