JAKARTA. Ekonom memprediksi peluang Bank Indonesia (BI) mengecilkan suku bunga acuan (BI rate) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) November ini sangat besar. Alasannya, sesuai prediksi BI, pada Oktober lalu tak terjadi inflasi melainkan deflasi sebesar 0,12%. Berangkat dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ekonom menilai ruang gerak bank sentral untuk memangkas suku bunga acuan akan terbuka lebar. Helmi Arman, Ekonom Citibank Indonesia meramal, otoritas moneter akan kembali menggunting BI rate sebanyak 25 basis poin (bps) atau setara dengan 0,25% ke titik 6,25% pada sidang kali ini. “Inflasi masih akan terkendali karena harga komoditi cenderung dalam tren turun. Tidak ada yang menghalangi BI menerapkan kebijakan suku bunga rendah,” ujar Helmi, Selasa (1/11).
Ekonom : Deflasi perbesar peluang pemotongan BI rate 0,25%-0,50%
JAKARTA. Ekonom memprediksi peluang Bank Indonesia (BI) mengecilkan suku bunga acuan (BI rate) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) November ini sangat besar. Alasannya, sesuai prediksi BI, pada Oktober lalu tak terjadi inflasi melainkan deflasi sebesar 0,12%. Berangkat dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ekonom menilai ruang gerak bank sentral untuk memangkas suku bunga acuan akan terbuka lebar. Helmi Arman, Ekonom Citibank Indonesia meramal, otoritas moneter akan kembali menggunting BI rate sebanyak 25 basis poin (bps) atau setara dengan 0,25% ke titik 6,25% pada sidang kali ini. “Inflasi masih akan terkendali karena harga komoditi cenderung dalam tren turun. Tidak ada yang menghalangi BI menerapkan kebijakan suku bunga rendah,” ujar Helmi, Selasa (1/11).