JAKARTA. Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina berpendapat, setidaknya ada dua alasan BI mempertahankan tingkat suku bunganya. Pertama, menurunkan defisit transaksi berjalan ke level yang lebih sehat. Pada semester kedua kemungkinan defisit untuk melonjak tinggi lantaran serapan belanja pemerintah dalam membangun infrastruktur. Meskipun begitu, penurunan harga minyak dunia akan sangat membantu menurunkan defisit. Secara keseluruhan tahun, menurut Dian, defisit tahun ini akan lebih baik yaitu 2,7% dari PDB, turun dari 2,95% tahun lalu. Kedua, faktor eksternal. Ketidakpastian kenaikan suku bunga The Fed menyebabkan goncangan pasar global dan memberi tekanan besar bagi rupiah. "Kita tidak memperkirakan BI akan menurunkan suku bunganya karena volatilitas rupiah masih terjadi," terang Dian, Selasa (17/3).
Ekonom: Dua alasan BI pertahankan suku bunga
JAKARTA. Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina berpendapat, setidaknya ada dua alasan BI mempertahankan tingkat suku bunganya. Pertama, menurunkan defisit transaksi berjalan ke level yang lebih sehat. Pada semester kedua kemungkinan defisit untuk melonjak tinggi lantaran serapan belanja pemerintah dalam membangun infrastruktur. Meskipun begitu, penurunan harga minyak dunia akan sangat membantu menurunkan defisit. Secara keseluruhan tahun, menurut Dian, defisit tahun ini akan lebih baik yaitu 2,7% dari PDB, turun dari 2,95% tahun lalu. Kedua, faktor eksternal. Ketidakpastian kenaikan suku bunga The Fed menyebabkan goncangan pasar global dan memberi tekanan besar bagi rupiah. "Kita tidak memperkirakan BI akan menurunkan suku bunganya karena volatilitas rupiah masih terjadi," terang Dian, Selasa (17/3).